Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 281-300



Bab 281 Disandera

Beberapa hari mengikuti Erick Wibowo, Sana Cendra tidak tertarik lagi kepada Navaro karena dia merasa statusnya lebih tinggi!

Navaro terperangah melihat tampang Sana, dalam hatinya diam–diam mengumpat, terakhir diberikan juga nomor telepon Yuki Tanaka kepadanya!

Sana langsung menelepon Yuki setelah mendapatkan nomor teleponnya!

Saat itu Yuki sedang duduk berleha leha di halaman rumahnya, wajahnya tampak kesal: “Dave sialan, sudah berapa hari tidak datang, apakah dia menyalahkannya karena waktu itu memarahinya?”

Hatinya sedang kusut, dia hendak pergi mencari Dave tetapi lebih mengharapkan Dave berinisiatif mencarinya terlebih dahulu, konflik dalam hati kecilnya menyebabkan Yuki menjadi

semakin kesal!

Pada saat inilah ponselnya berbunyi, semula dia mengira Dave yang meneleponnya, dengan wajah gembira dia mengangkat telepon, kemudian baru menyadari ternyata berasal dari nomor yang tidak dikenal!

“Halo?” Yuki mengangkat telepon!

“Yuki Tanaka, saya adalah Sana Cendra, saya sekarang berada di Jalan Kesturi No.17, saya ingin bertemu denganmu untuk membicarakan masalah Dave!”

Begitu telepon tersambung Sana langsung menyampaikan pesannya dengan tegas, sama sekali tidak memandang Yuki!

Kalau ini terjadi di masa lalu, Sana tidak akan berani berbicara seperti itu kepada Yuki! Please check at N/ôvel(D)rama.Org.

Sekarang setelah dia mengikuti Erick, nyalinya sudah bertambah besar.

“Siapa kamu, mengapa saya harus mengikuti perintahmu untuk pergi menjumpaimu!”

Yuki marah dengan sikap Sana di telepon yang terkesan angkuh.

“Yuki Tanaka, jika kamu merasa takut maka tidak usah datang!”

Selesai menyampaikan pesannya, dia langsung menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban

Yuki!

Yuki marah sampai wajahnya memerah mendengar sambungan teleponnya diputuskan!

“Menganggarkan apa, saya jadi ingin melihat apa hebatnya kamu!”

Yuki bangkit lalu mengemudi mobil menuju ke Jalan Kesturi!

Ketika Yuki sampai di sana, dia melihat Sana sedang menunggunyal

“Katakan, apa yang ingin kamu sampaikan mengenai masalah Dave?”

Yuki turun dari mobil dan bertanya dengan dingin kepada Sana.

“Saya beritahu kepadamu bahwa Dave akan segera mati!”

Sana tiba tiba berkata dengan senyuman culas!

Yuki terkejut melihat tampang Sana, dengan sepasang mata yang memancarkan kemarahan dia menatap Sana: “Kamu berbicara sembarangan, mana mungkin Dave akan mati!”

“Dia tidak sembarangan berbicara, Dave memang akan segera mati, karena saya yang akan membunuhnya!”

Saat ini, Navaro bersama dua orang pengawal Keluarga Wibowo berjalan keluar!

“Apa yang ingin kalian lakukan?”

Melihat situasi ini Yuki melangkah mundur karena dia merasa ada yang tidak beres!

“Kamu akan segera mengetahui apa yang kami inginkan!” Navaro menyeringai: “Tangkap dia!”

Kedua orang pengawal tadi langsung maju menangkap Yuki, dengan sebuah tebasan tangan telah berhasil membuatnya pingsan!

Lalu tubuhnya dimasukkan kedalam karung goni, dan dilempar ke dalam bagasi kemudian mereka pergi begitu saja!

Sana Cendra tertawa dingin melihat berlalunya mobil itu, suara tawanya sangat menyeramkan!

Di sebuah vila yang berada di puncak Gunung Bumi Indah, sudah beberapa hari Dave sedang melakukan kultivasi dan mendalami teknik Alkimia untuk meramu Pil Peremajaan!

Pada saat ini tiba tiba ponselnya berbunyi!

Setelah mengangkat telepon terdengar suara Juan Tanaka yang sedang cemas dan gelisah: “Dave. apakah Yuki berada bersamamu?”

“Tidak, kenapa?” Dave bertanya sambil mengerutkan keningnya!

“Sial, Yuki menghilang, dia tidak menjawab telepon saya, mobilnya juga tidak berada di rumah, dia belum pernah pergi tanpa memberi kabar sebelumnya!”

Juan berkata dengan suara cemas!

“Paman, kamu tenangkan diri dulu jangan cemas, saya akan segera kesana!”

Setelah mendengar kabar ini, Dave langsung berangkat menuju kediaman Keluarga Tanaka!

Di tengah perjalanan, Dave berusaha menelepon Yuki beberapa kali tetapi tidak berhasil tersambung!

Pada saat ini di dalam hatinya timbul firasat buruk, dia segera menelpon Yansen!

“Yansen, sekarang kamu langsung bertindak sebarkan semua anak buahmu untuk mencari jejak Yuki, cari di seluruh pelosok kota, perhatikan kemana perginya mobil dia!

Suara Dave terdengar dingin menusuk tulang!

Bab 282 Saya Akan Bertarung Denganmu

Yansen tidak berani banyak bertanya, dia segera mengerahkan seluruh anak buahnya di Yayasan Nusantara dan orang orang dari Geng Naga Api yang barusan bergabung, seluruhnya ada ribuan orang yang disebarkan ke seluruh pelosok Kota Surau untuk mencari jejak Yuki!

Dave segera sampai di kediaman Keluarga Tanaka, Juan sedang mondar mandir di halaman rumah dengan perasaan gelisah, begitu melihat kedatangan Dave dia langsung menghampirinya!

“Paman, Anda jangan cemas dulu, saya sudah memerintah Tuan Yansen untuk menyebarkan anak buahnya mencari Yuki, mungkin sebentar lagi akan ada berita!”

Dave berusaha menenangkan Juan: “Mungkin saja dia pergi bermain dan ponselnya ketinggalan

di mobil!”

Juan hanya bisa berpikiran optimis seperti itu untuk menenangkan pikirannya, tetapi di dalam hatinya ada firasat buruk, yang makin lama makin kuat!

Dengan cepat sudah ada berita dari Yansen, dia menelepon dan memberitahu Dave bahwa mobil Yuki sudah ditemukan di Jalan Kesturi, tetapi di dalamnya tidak ada orang, disekitar sana juga tidak ada kamera CCTV, Yansen sudah bertanya ke penduduk sekitar sana, mereka mengatakan melihat Yuki dibawa pergi oleh sekelompok orang!

BANG……

Mendengar laporan Yansen, emosi Dave hampir meledak, darahnya mendidih dan timbul hawa nafsu membunuh, saat ini mata Dave telah berubah menjadi merah membara seperti seorang Dewa Pembunuh yang baru bangkit dari kubur!

“Dav…..Dave, Yuki baik baik saja bukan?”

Melihat tampang Dave, hati Juan tercekat seketika!

“Paman, waktu Yuki keluar rumah apakah ada

orang rumah yang melihatnya?”

Dave menatap dan bertanya kepada Juan.

“Ada, ada seorang pembantu rumah yang mengatakan setelah Yuki menerima sebuah telepon, dia langsung keluar rumah dalam keadaan marah!”

Juan menjawab !

“Paman, Anda beristirahat saja di rumah, saya pasti akan membawa Yuki kembali dengan

selamat!”

Selesai berkata, Dave langsung berpaling dan meninggalkan kediaman Tanaka!

Pada saat ini Yansen telah menyusul datang, Dave langsung naik ke mobilnya dan pergi ke aula. bisnis, dia ingin menyelidiki identitas dari nomor telepon terakhir yang menghubungi Yuki,

Bab 282 Saya Akan…

telepon ini pasti mempunyai hubungan dengan menghilangnya Yuki!

Mengandalkan nama besar Tuan Yansen dengan cepat telah berhasil diketahui identitas nomor telepon terakhir yang menghubungi Yuki, melihat nomor telepon yang begitu akrab, timbul hawa nafsu membunuh di mata Dave!

“Penguasa, nomor telepon siapa ini?”

Yansen bertanya.

“Ayo ke rumah Sana Cendra!” selesai berkata Dave duduk bersandar di samping pengemudi sambil memejamkan matanya!

Yansen telah menyadari situasinya, dia mengumpat: “Wanita jalang, berani–beraninya dia!”

Dia pun tancap gas, mobil meluncur dengan cepat menuju rumah Sana Cendra!

Sudah berkali kali Sana menghina dan merendahkan Dave, Dave masih bersabar tidak menghabisinya, dia malah makin melonjak!

Dengan cepat, mereka telah tiba di rumah Sana, Dave dan Yansen turun dari mobil dan menekan bel rumah!

“Siapa!”

Yasmine, Ibu dari Sana Cendra berjalan keluar dengan pakaian Qi Pao!

Begitu membuka pintu dia menjumpai Dave dan Yansen berdiri disana, seketika dia tertengun: “Dave, kamu…mengapa kamu datang ke rumahku?”

“Dimana Sana, suruh dia keluar!”

Dave bertanya dengan raut wajahnya yang dingin.

“Dia…dia tidak berada di rumah? Apa yang kamu inginkan?” Pandangan mata Yasmine selalu menghindar, jelas dia sedang berbohong!

“Keparat, suruh wanita jalang itu keluar!”

Yansen sudah maju ke depan dan mencengkram kerah baju Yasmine, langsung tubuhnya terangkat keatas!

Seketika membuat Yasmine ketakutan setengah mati!

“Hentikan, lepaskan Ibuku!”

Saat ini Sana terburu buru keluar dari dalam kamar: “Dave, jangan merasa hebat karena kamu mengenal Tuan Yansen, sekarang saya adalah orang dari Tuan muda Erick apakah kamu berani menyalahi Keluarga Wibowo dari Kota Itaka?”

Sana berkata kepada Dave dengan lagak dan angkuh.

Piak!

Tanpa ragu sedikitpun Dave maju dan memberikan sebuah tamparan keras ke wajah Sana, tamparan ini menyebabkan matanya berkunang kunang dan giginya rontok beberapa biji!

“Dave, kamu berani memukul putriku, saya akan bertarung denganmu!”

Yasmine yang menyaksikan putrinya dipukul oleh Dave, menjerit sekuat tenaga!

Yansen langsung memberikan sebuah tinju ke muka Yasmine menyebabkan darah muncrat dari mulutnya, dan tidak dapat berbicara lagi.

Bab 283 Semua Orang akan Dikuburkan Bersamanya

Dave maju ke depan dan menjambak rambut Sana, dengan wajah penuh nafsu pembunuhan: “Dimana Yuki Tanaka?”

Sana mendelikkan matanya menatap Dave dengan pandangan penuh amarah: “Dave, kamu berani memukul saya, Tuan Muda Erick tidak akan melepaskanmu!”

Dave memberikan tamparan berturut–turut ke wajahnya, sekarang wajah Sana telah merah membengkak, giginya juga rontok tinggal beberapa biji saja!

“Sekali lagi saya bertanya, dimana Yuki?”

Melihat tampang Dave yang beringas, akhirnya Sana mulai merasa takut: “Saya…..saya tidak tahu, bagaimana saya bisa tahu keberadaan Yuki?”

Dave mengerutkan keningnya, dia tidak menyangka Sana begitu keras kepala!

“Yansen, pukul sampai dia mengatakannya!”

Dave melepaskan Sana, langsung memerintah Yansen untuk memukulnya!

Yansen menganggukkan kepalanya, dia maju dan melancarkan sebuah tendangan yang menyebabkan Sana langsung terjerembab diatas tanah, kemudian dilanjutkan dengan pukulan tinju dan tendangan yang bertubi–tubi, menyebabkan wajah Sana langsung berubah bentuk.

“Saya akan katakan, saya akan katakan…..”

Sana telah dipukul sampai setengah mati, kaki tangannya telah patah dan seluruh tubuhnya penuh luka.

Dengan perlahan Dave berjongkok dan menatap Sana yang terluka dan tergeletak di depannya, di dalam matanya tidak ada sedikitpun rasa kasihan!

“Saya hanya tahu Yuki dibawa pergi oleh Navaro, benar saya yang telah menelepon Yuki dan memancingnya keluar, penghasut di belakang peristiwa ini adalah Erick, tetapi saya benar benar tidak tahu kemana mereka membawa Yuki!”

Sana menyampaikannya dengan lemas tak bertenaga, pandangan matanya penuh ketakutan!

Karena dia menyadari jika tetap tidak mau mengatakannya, Dave benar benar akan memukulnya sampai mati!

Dave mengerutkan keningnya dengan ketat, dia tidak berani berpikir lagi apa akibat yang akan dialami oleh Yuki yang sekarang telah jatuh ke tangan Navaro dan orang yang disebut sebagai Erick, nasibnya sulit diprediksi!

“Navaro, saya telah mengampunimu sekali, kamu yang mencari jalan kematian kali ini!”

Tubuh Dave memancarkan hawa nafsu membunuh yang sangat kuat, bahkan Sana juga dapat merasakan, hingga tubuhnya gemetaran tak terkendali!

“Tuan Dave, apa tindakan kita selanjutnya?”

Yansen bertanya.

“Kerahkan orang untuk mengepung Kediaman Kintan, tidak ada seorangpun yang boleh

meninggalkan rumah itu!”

Dave berkata dengan nada suara yang dingin, hawa nafsu pembunuhan semakin kentara!

“Baik!” Yansen menganggukkan kepala tanda mengerti, dia segera menelpon anak buahnya untuk mengepung kediaman Kintan dan jangan membiarkan seorangpun lolos dari sana!

“Lebih baik doakan tidak terjadi apa apa dengan Yuki, kalau tidak saya akan membuat kalian semua ikut dikubur bersamanya!”

Setelah melepaskan kata kata ancaman, Dave naik ke mobil dan meninggalkan tempat itu menuju kediaman Kintan!

Di dalam sebuah bangunan pabrik yang terbengkalai di luar Kota Surau!

Erick duduk di sebuah kursi, sambil menghisap sebatang rokok, dia menikmati Yuki yang sedang berbaring tidak sadarkan diri!

“Cantik, sungguh cantik……”

Tampang Erick terlihat mesum!

“Tuan Muda Erick, apakah kita perlu menghubungi Dave agar datang kemari?”

Navaro sudah tidak sabaran ingin cepat cepat menghabisi Dave, takut akan menimbulkan masalah yang tidak disangka- sangka!

“Enyah dari sini, kapan mau menghubungi Dave, nanti saya yang akan beritahu kamu!”

Erick menatap Navaro dengan pandangan dingin, lirikannya menyebabkan Navaro ketakutan dan cepat cepat meninggalkan tempat itu!

Dengan cepat Yuki sudah sadarkan diri, ketika dia menyadari dirinya telah disandera dengan terikat kaki dan tangan, timbul perasaan takut dan gelisah!

“Yuki, tidak usah takut, saya tidak akan menyakitimu, saya hanya ingin mengobrol denganmu.”

Erick buru buru berkata melihat Yuki yang sudah sadarkan diri.

“Erick Wibowo?” Yuki merasa terkejut: “Kamu…untuk apa kamu menangkap saya?”

“Tidak, kamu salah sangka, Navaro yang menangkapmu, sedangkan saya kemari untuk menolongmu.”

Sambil berbicara, dia maju untuk melepaskan tali yang mengikat Yuki!

Melihat Erick membantunya melepaskan tali ikatan, hati Yuki yang gelisah seketika merasa lega, raut wajahnya juga kelihatan membaik!

“Sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Yuki bertanya sambil menggerak–gerakkan pergelangan

tangannya.

“Navaro sangat membenci Dave, jadi dia menangkapmu untuk memancing Dave kemari agar bisa membunuhnya!”

Erick memberi penjelasan kepada Yuki.

Mendengar perkataannya, Yuki seketika menjadi panik: “Erick, berikan ponselku, saya akan menelpon Dave, jangan sampai dia terjebak!”

Didalam mata Erick terlintas perasaan cemburu melihat tampang Yuki yang mengkhawatirkan keselamatan Dave: “Dia hanyalah seorang mantan narapidana, mengapa kamu sangat peduli terhadapnya?”

Bab 284 Kamu Membodohi Siapa?

Yuki tertegun melihat ekspresi Erick, di dalam hatinya timbul firasat yang tidak baik: “Erick Wibowo,apa maksudmu?”

“Kamu ingin tahu maksud saya?” Raut wajahnya berubah menjadi ganas dan licik: “Saya sudah lama menaksirmu, tetapi kamu sama sekali tidak memberi kesempatan kepada saya, sekarang kenapa kamu malah suka dengan seorang mantan narapidana, dimana kekuranganku dibandingkan Dave itu?”

Erick berteriak keras sambil mencengkeram erat–erat pundak Yuki!

“Siapa yang mengatakan semua ini kepadamu?”

Yuki akhirnya mengerti mengapa Erick yang berada jauh di Kota Itaka, bisa mengetahui dengan jelas apa yang belakangan ini terjadi di Kota Surau, pasti ada orang yang memberitahunya.

“Kamu tidak usah mengurusi masalah ini, kamu hanya perlu memberitahuku, apa kekuranganku. dibandingkan orang yang bernama Dave itu?”

Tenaga di tangannya bertambah beberapa bagian sehingga menyebabkan Yuki merasa kesakitan sampai mengerutkan keningnya!

“Lepaskan saya, kamu sudah membuat saya kesakitan, kamu tidak bisa dibandingkan dengannya dalam segala hal!

Yuki memandang Erick dengan penuh kebencian!

“Wanita jalang!” Erick menyebutnya, sambil memberi sebuah tamparan ke wajah Yuki, seketika pipinya menjadi merah.

“Saya beritahu kamu, hari ini saya akan membuatmu melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana yang bernama Dave itu mati di tanganku, wanita milikku, jangan harap bisa direbut oleh siapapun!”

Erick berkata sambil menggertakkan gigi dan mendelikkan matanya!

“Erick, saya tidak akan mengampunimu kalau kamu berani mengganggunya!”

Yuki berteriak dengan penuh kemarahan!

“Semakin kamu emosi, saya semakin ingin membuatnya menderita!”

Selesai berbicara, dia langsung berjalan keluar dari kamar dan mengunci pintu dari luar!

“Erick, keluarkan saya, keluarkan saya, saya tidak akan mengampunimu kalau kamu berani mengganggu Dave!”

Yuki menggedor pintu dengan sekuat tenaga, tetapi tidak mendatangkan efek apa apa.

Akhirnya dia merasa lelah sendiri, sambil bersandar di dinding diam diam berdoa untuk Dave: “Dave, semoga kamu jangan datang kemari!”

Di sisi lain, Robert Kintan sebagai kepala keluarga sedang mengadakan rapat di dalam rumah, walaupun berhasil menyelamatkan Keluarga Kintan setelah mengorbankan dua buah perusahaan propertinya, tetapi peristiwa ini telah menggoyahkan keuangan keluarga!

Dua perusahaan properti itu sudah mencakup hampir setengah kekayaan Keluarga Kintan, begitu. saja diberikan kepada orang lain, dia merasa tidak rela tetapi sama sekali tidak berdaya!

“Untuk selanjutnya keluarga Kintan harus pandai membawa diri di luar sana, jangan mencari masalah lagi, sekarang kondisi Keluarga Kintan sudah tidak sama dengan dulu lagi, selain itu. mengenai penempatan pegawai perlu diatur kembali!”

Robert Kintan yang duduk di kursi utama berkata kepada semua orang dengan wajah yang

serius.

“Tuan, masalah serius Tuan, ada orang mengepung Kediaman Kintan!”

Pada saat ini, seorang bawahan terburu buru datang melapor!

“Siapa?” Robert kelihatan sangat marah: “Walaupun Keluarga Kintan sudah tidak sejaya dulu lagi, tetapi juga tidak bisa begitu saja ditindas orang, ayo ikut saya keluar!”

Dengan sepatah katanya, semua orang telah mengikutinya keluar untuk melihat situasi.

Baru berjalan sampai di depan pintu, Robert sudah dibuat tertegun, wajahnya yang semula penuh dengan kemarahan seketika berubah menjadi senyum manis: “Rupanya Tuan Dave dan Tuan Yansen yang datang, ayo silahkan masuk ke dalam!”

Selesai berkata Robert melirik bawahannya dengan tajam, sialan mengapa tidak memberi laporan yang lebih terperinci, jika dia mengetahui yang datang adalah Dave dan Tuan Yansen, dia pasti tidak berani membawa segerombolan orang menyerbu keluar dengan ganas!

Bawahannya merasa dirinya tidak bersalah, karena sebelum dia selesai melapor, Robert telah menyerbu keluar dengan marah!

Raut wajah Dave dingin dan tidak enak dipandang, sedangkan pandangan mata Yansen. mengandung hawa nafsu pembunuhan, dia bertanya kepada Robert: “Dimana anakmu Navaro? Suruh dia menggelinding keluar!”

Mendengar perkataan itu, hati Robert terkesiap, dia tahu pasti anaknya telah membuat masalah lagi!

“Tuan Yansen, anak saya tidak berada di rumah, barusan saya suruh orang menghubunginya tetapi tidak berhasil.”

Robert menyampaikan dengan gemetaran!

Barusan dia memang sudah menyuruh orang menghubungi Navaro karena mereka akan mengadakan rapat keluarga, dan Navaro harus hadir, tetapi sama sekali tidak bisa dihubungi, akhirnya rapat dimulai tanpa menunggunyal

“Keparat kamu membodohi siapa?”

Yansen maju dan mencengkeram Robert tinggi- tinggi

Bab 285 Persiapkan Upacara Pemakaman

“Tuan Yansen, saya benar benar tidak berbohong, saya memang tidak bisa menghubunginya, saya berani bersumpah…..” Robert ketakutan sampai wajahnya pucat pasi, tubuhnya gemetaran dengan sangat hebat!

“Yansen, lepaskan dia!”

Dave dapat melihat bahwa Robert memang tidak berbohong!

Yansen melepaskan Robert, hingga dia dapat bernafas lega, kemudian dengan hati–hati dia bertanya: “Tuan Dave, Tuan Yansen, apa yang telah diperbuat anak durhaka itu kepada kalian?”

“Huh, Navaro bukan hanya menyinggung kami saja, dia juga telah menyinggung Keluarga Tanaka, dia telah menyandera Nona Tanaka……”

Yansen mendengus dingin!

BANG………

Robert hampir terjatuh ketika mendengar berita ini!

“Ini…..anak durhaka ini mempunyai nyali sebesar itu, berani menyandera Nona Tanaka?”

Pandangan mata Robert penuh dengan amarah, siapa yang tidak tahu hubungan antara Yuki Tanaka dengan Dave? Lagipula Keluarga Tanaka adalah orang kaya di Kota Surau, di hari biasa hubungan dua keluarga kurang harmonis, tidak mau saling mengalah, tetapi sekarang anaknya menyandera putrinya Juan Tanaka, keluarga Tanaka pasti akan berusaha sekuat tenaga, akankah keluarga Kintan langsung dihabisi oleh mereka?

“Sudah ada saksi yang mengakui, masalah ini memang dilakukan anakmu Navaro, tidak mungkin salah……”

Yansen berkata dengan wajah yang dingin.

“Durhaka, Anak durhaka…….” Robert Kintan langsung lemas, dia berkata terhadap semua hadirin: “Kalian tolong saya hubungi anak durhaka ini, suruh dia cepat pulang, akan saya patahkan kakinya!”

Semua orang yang berkumpul tadi langsung menghubungi Navaro, dan pada saat ini ponsel Dave juga berdering.

Setelah diangkat, terdengar suara Navaro yang angkuh dan arogan: “Dave, sekarang Yuki berada di tangan saya, kalau kamu ingin dia selamat maka kamu harus datang sendiri ke sebuah pabrik. bekas yang berada di bagian barat Kota Surau, ingat kamu harus datang sendiri, kalau kamu melanggarnya saya tidak akan menjamin keselamatannya!”

“Baik, jika kamu berani menyentuhnya, saya akan membawa semua Keluarga Kintan untuk dikubur bersamanya!”

Raut wajahnya dingin dan kelam, dengan pandangan penuh hawa nafsu membunuh dia menyapu seluruh anggota keluarga Kintan!

Tubuh Robert gemetaran merasakan hawa nafsu membunuh yang terpancar dari tubuh Dave, dengan keras dia berteriak memarahi Navaro: “Binatang, cepat kamu lepaskan Nona Tanaka, dan pulang untuk menerima hukuman!”

Navaro tertegun sejenak, lalu dengan tegas dia berkata: “Ayah, kamu tidak usah mencampuri urusan ini, Dave tidak akan berani bertindak kepada Keluarga Kintan karena kita sekarang sudah mempunyai dukungan!”

Dave yang mendengarnya tertawa dingin: “Dukungan yang kamu maksud adalah Keluarga. Wibowo dari Kota Itaka? Hari ini biarpun ada Dewa langit yang datang juga tidak bisa menolongmu!”

“Dave, kamu tidak usah sesumbar dulu, saya peringatkan jika kamu berani berlaku tidak sopan terhadap keluargaku, Saya akan main main dulu dengan Yuki, lalu fotonya akan disebarkan, saya mau melihat apakah kamu masih bisa bersikap arogan!”

Ancaman Navaro ini sebenarnya tidak ada artinya sama sekali karena dia sama sekali tidak ada kemampuan untuk mewujudkannya, sekarang dia hanya bisa mengandalkan Keluarga Wibowo.

“Kamu berani!” Dave menggertakkan gigi dan menyebutkan dua kata itu, matanya mulai menjadi

merah!

“Ha Ha Ha, kamu mau coba melihat apakah saya berani berbuat seperti itu, sekarang Yuki berada di tanganku, saya bisa berbuat apa saja terhadapnya, bagaimana, kamu memohon kepada saya, jika kamu memohon sekarang mungkin saya masih bisa pertimbangkan untuk menunggu kamu datang menolongnya!”

Navaro tertawa terbahak bahak dengan nada bicara yang sangat arogan.

Dave menggertakkan gigi, sesaat kemudian baru buka mulut: “Saya mohon, mohon kamu jangan menyentuh Yuki!”

“Ha Ha Ha, begitu baru benar, cepatlah datang, kesabaranku ada batasnya!”

Selesai berbicara, Navaro memutuskan sambungan teleponnya.

Hawa nafsu membunuh di tubuh Dave sudah mencapai titik klimaks, dia berkata kepada Yansen: “Awasi baik baik, jangan biarkan seorangpun meninggalkan tempat ini!”

“Tuan Dave, saya akan pergi bersamamu?”

Yansen merasa khawatir!

Walaupun dia tahu kemampuan Dave sangat hebat, tetapi lawan sudah membuat persiapan yang khusus menunggunya datang, sehingga kepergiannya ini sangat berbahaya!

“Tenanglah, hanya beberapa badut kecil, bukan merupakan ancaman bagiku!”

Habis berkata, dia memutar badan dan meninggalkan tempat itu!

Robert jatuh terduduk diatas tanah sambil menatap bayangan tubuh Dave yang meninggalkan tempat itu, dia tahu anaknya bakal tamat riwayatnya kali ini.

“Tuan…..”

Bawahannya maju untuk memapahnya!

Robert mengayunkan tangannya: “Pergilah, persiapkan upacara pemakaman untuk Tuan Muda!”

Bab 286 Pistol Dalam Genggaman Tangan

Di depan pintu pabrik bekas yang berada di bagian barat Kota Surau!

Berhenti sebuah mobil SUV berwarna putih, Dave berjalan turun dengan membawa hawa nafsu membunuh yang sangat kental!

“Sudah datang!”

Melihat Dave datang sendiri untuk memenuhi janji, perasaan Navaro campur aduk antara senang dan gelisah, lalu dia berkata kepada Erick: “Tuan Muda Erick, kemampuan Dave sangat hebat, apakah Anda yakin dua orang pengawalmu ini dapat mengalahkannya?”

Dua orang pengawal mendengar ada orang yang meragukan kemampuan mereka, wajah mereka. berubah menjadi dingin, salah satu dari mereka menghampiri sebuah bongkahan batu bata yang besar dan menghantamnya!

Brak…….

Bongkahan batu bata itu langsung hancur berkeping keping, batangan baja di dalamnya juga menonjol keluar!

Navaro yang melihatnya, seketika terperanjat!

Melihat tampang Navaro yang terkejut, Erick berkata dengan penuh penghinaan: “Dua orang ini adalah ahli dalam ilmu tenaga dalam, dengan satu tinju dapat mematikan seekor sapi dengan mudah, coba katakan apakah dapat membunuh orang?”

“Dapat, dapat…….” Navaro sekuat tenaga menganggukkan kepalanya!

“Walaupun mereka tidak sanggup menghadapi Dave, bukankah masih ada saya!

Sambil berkata Erick mengeluarkan sebuah pistol dari kantong bajunya.

Klik…….

Dia peragakan pistolnya di hadapan Navaro, lalu berkata dengan tertawa: “Walaupun Dave sangat hebat, apakah dia dapat menghindari peluru saya?”

“Ha Ha Ha, tamatlah riwayat Dave hari ini, siapapun tidak akan bisa menolongnya!”

Melihat pistol di dalam genggaman tangan Erick, dia sudah merasa lega, karena bagaimanapun tingginya ilmu seseorang juga takut terhadap senjata, apalagi sekarang yang ada dalam genggaman tangan Erick adalah pistol!

Yuki yang berada di dalam juga mendengar percakapan mereka, setelah mengetahui di tangan Erick ada pistol, hatinya sangat cemas dan gelisah, dia tidak boleh membiarkan Dave menempuh bahaya demi menyelamatkan dirinya, terlebih lagi dia tidak bisa melihat Dave mati, tetapi dia tidak bisa memberitahu Dave karena dirinya sekarang terkurung dalam kamar!

Pada saat ini, sambil memandang bangunan pabrik bekas di depannya, Dave melangkah masuk dengan hati hati, energi spiritual memancar keluar dari tubuhnya, seketika dia dapat merasakan benda benda dalam radius 10m!

Ketika Dave berjalan masuk ke dalam pabrik, dia melihat dua orang pengawal berwajah dingin berdiri di kiri kanan, keduanya bertubuh kekar dan tegap, sekilas pandang sudah tahu mereka adalah orang orang berilmu tinggi!

Sedangkan Navaro duduk di sebuah kursi sambil menyilangkan kakinya, dengan muka tersenyum memandang Dave, pandangan matanya mengandung penghinaan dan melecehkan!

Saat ini dia memandang Dave seperti memandang orang yang sudah mati!

“Tidak disangka kamu berani datang sendiri Dave, saya mengagumi jiwa ksatriamu!”

Navaro bangkit dan berkata.

“Tidak usah banyak ngomong, dimana Yuki?”

Dave berkata dengan ekspresi datar!

“Dave, saya berada disini, kamu cepat pergi, mereka mempunyai pistol…….”

Yuki mendengar suara Dave datang, dia menggedor pintu kamar dengan sekuat tenaga!

“Yuki……”

Dave mengerutkan keningnya dan menuju kearah kamar!

Begitu Dave bergerak, dua orang pengawal itu langsung menghadangnya dengan memasang ancang ancang!

Pada saat ini, pintu kamar terbuka, tangan Erick menggenggam pistol sambil mendorong Yuki

keluar!

Rambut Yuki terurai dan di wajahnya membekas kotoran hitam, penampilannya kelihatan sangat menyedihkan.

Begitu melihat Dave, Yuki berteriak sekuat tenaga: “Dave, jangan hiraukan saya, mereka tidak akan berani membunuhku, kamu cepat pergi, cepat pergi…..”

“Tutup mulutmu!” Erick sangat marah, dia menampar Yuki dengan sekuat tenaga!

BANG……

Dave melihatnya, seketika hawa membunuh yang memancar dari tubuhnya beralih ke tubuh

Erick!

Tubuh Erick juga gemetar merasakan hawa pembunuhan yang memancar dari tubuh Dave, dia mengarahkan pistolnya ke kepala Yuki!

Jika kamu berani bergerak, saya akan menembak mati dirinya…..”

Pandangan mata Erick mengandung ketakutan menatap ke arah Dave!

“Dave, hari ini jangan harap bisa meninggalkan tempat ini, disini akan menjadi kuburanmu, apakah kamu mengira dirimu sangat hebat karena mengenal Tuan Yansen Herlambang dan Indrawan Pratomo? Berani- beraninya memamerkan diri di hadapanku, sekarang tidak ada satu orangpun yang bisa menolongmu!”

Navaro sangat marah mengingat sebelumnya dia merendahkan diri di hadapan Dave, dia melangkah maju sampai didepannya, dan mengarahkan sebuah tamparan ke wajah Dave!

Bab 287 Habis Pelurunya

Dave mengulurkan tangannya dan berhasil menangkap pergelangan tangan Navaro Sava memamerkan diri di hadapanmu bukan mengandalkan orang lain, melainkan diri sendiri”

Krek

Lengannya yang satu lagi telah dipatahkan oleh Dave

“Ahhh……..

Rasa sakit yang sangat hebat menyebabkan Navaro menjerit hingga suaranya menggema di dalam ruangan pabrik

BAM……

Dilanjutkan dengan tendangan kaki Dave yang keras mengenai perut Navaro!

Bruk……

Navaro memuntahkan darah segar dari mulutnya, tubuhnya langsung terbang keluar dan meringkuk seperti udang!

“Kamu……”

Matanya penuh amarah menatap Dave!

“Saya sudah memberimu kesempatan, kamu yang tidak bisa menghargainya……..

Dave berjalan menghampirinya dengan wajah yang dingin!

“Bunuh dia, bunuh dia…….

Melihat tampang Dave yang menyeramkan, hati Navaro menciut dan timbul rasa takutnya.

Dua orang pengawal melirik kearah Erick karena mereka hanya mendengar perintahnya.

Erick menganggukkan kepalanya: “Bunuh dia……”

Keduanya saling menatap sejenak langsung menyerbu ke arah Dave!

Langkah kaki Dave sama sekali tidak berhenti, begitu kedua orang pengawal itu sampai di depannya, tiba tiba Dave mengeluarkan jurusnya langsung mencengkeram tenggorokan keduanya!

Dua orang pengawal yang bertubuh kekar itu, begitu mudah lehernya telah dicengkeram dan diangkat tinggi tinggi keatas oleh Dave.

“Uhh……..

Wajah keduanya berubah menjadi merah, mereka meronta ronta karena tidak dapat bernafas!

Krek, Krek……….

Terdengar dua kali suara tulang yang patah, dua pengawal yang semula masih meronta tiba tiba kepalanya telah terkulai dan kehilangan nyawa!

BAM!

Dave melonggarkan tangannya, kedua mayat itu langsung jatuh terjerembab diatas tanah, menyebabkan debu debu berterbangan!

Kali ini Navaro dan Erick melihat sampai terbengong!

Dua orang pengawal dengan ilmu tenaga dalam yang paling hebat, tidak berhasil mengeluarkan satu juruspun di depan Dave?

Tangan Erick mulai gemetar, dalam hatinya mulai timbul rasa takut, walaupun di tangannya ada sepucuk pistol tetapi tidak bisa memberinya rasa aman!

Dengan menahan sakit Navaro merangkak ke depan Erick, dengan suara gemetar dia berkata: “Tuan Muda Erick, tembak, lekas tembak mati dia……..”

Erick baru tersadar, lalu mengangkat tangannya mengarahkan pistolnya hendak menembak Dave!

“Hati–hati Dave!”

Yuki berteriak memperingati, dia membuka mulut dan menggigit lengan Erick!

“Ahh…………..”

Rasa sakit menyebabkan Erick berteriak, lalu mendorong Yuki menjauhinya!

“Dave………”

Yuki lari menuju kearah Dave!

Wajah Erick terlihat garang, dia mengangkat pistol di tangannya lalu menembak ke arah Yuki!

BAM…….

Terdengar suara tembakan, sepasang mata Dave membeku, tubuhnya berkelebat seketika telah menghadang di depan Yuki, melindunginya dengan tubuhnya!

Shuuttt…….

Peluru meleset melewati kepala Dave, Yuki yang berada di belakang tubuhnya juga bisa merasakan desingan yang ditimbulkan oleh suara peluru!

Melihat tembakannya yang tidak mengenai sasaran, Erick menggertakkan giginya, lalu berturut turut melepaskan dua tembakan lagi!

BAM…..BAM…..

Setelah terdengar dua kali tembakan, Erick merasa terkejut dan heran ketika menyadari Dave tetap menatapnya dengan dingin, selangkah demi selangkah mendekati mereka, sama sekali tidak ada tanda tanda sudah kena tembakan!

“Lumpuh, mengapa sudah kena………”

Erick berteriak marah, sekali lagi kedua tangannya menggenggam erat pistol, menenangkan diri sendiri lalu membidik Dave sekali lagi!

Sekali lagi peluru ditembakkan, tetap tidak mengenai sasaran.

Kali ini Erick sudah mulai panik, pelurunya seperti mempunyai mata, sama sekali tidak mau meleset kearah Dave!

Ketika Erick sekali lagi menarik pelatuk, pistolnya mengeluarkan suara krek krek tanda kehabisan peluru!

Erick panik melihat Dave yang berjalan mendekatinya, dia melemparkan pistolnya kearah Dave, kemudian memutar badan hendak melarikan diri!

“Tuan Muda Erick, tolong saya, tolong saya……..”

Saat ini Navaro tergeletak di atas tanah, rasa sakit yang hebat menyebabkan dia tidak bisa bangkit berdiri, dengan sekuat tenaga dia memegang kaki Erick dan berharap Erick akan membawanya pergi bersamanya.

Mana mungkin Erick mengurusi dia lagi, dengan emosi dia menendang Navaro dengan sekuat tenaga: “Lumpuh, lepaskan tanganmu, lepaskan……”

Bab 288 Telah Menyebabkan Kamu Menderita

Navaro sama sekali tidak mau melonggarkan tangannya karena dia tahu kalau Erick berhasil melarikan diri, dia pasti akan mati!

Saat ini, Dave sudah sampai di hadapan Erick, dengan sebelah tangan mencengkram kerah bannya!

“Kamu apa yang ingin kamu lakukan? Saya adalah anggota Keluarga Wibowo, jika kamu berani menyentuh saya, ayahku tidak akan mengampunimu…….

Erick mengancam Dave tetapi seluruh tubuhnya gemetaran!

Piak!

Dave menampar wajahnya dengan keras, menyebabkan tubuh Erick berputar beberapa kali baru berhenti, giginya juga rontok!

“Tamparan ini, adalah balasan dari Yuki untukmu!”

Habis berkata, Dave memberikan sebuah tinju ke perutnya, menyebabkan dia menjerit histeris seperti hendak disembelih, meringkuk sambil memegangi perutnya!

Erick dan Navaro sekarang seperti sepasang udang meringkuk sambil memegangi perut dan menunjukkan ekspresi yang menderita!

Menatap dua orang yang terbaring diatas tanah, sebuah kaki Dave menginjak kepala Navaro.

“Dave……..saya bersalah, tolong ampuni saya, ampuni saya…..” Navaro ketakutan sampai terkencing- kencing: “Saya berjanji tidak akan mencari masalah denganmu lagi, saya bisa memberikan aset Keluarga Kintan untukmu asalkan kamu mengampuni nyawaku!”

Navaro terus menerus memohon ampun!

“Saya sudah pernah memberimu kesempatan, tetapi kamu tidak menghargainya……..”

Dave memandangnya dengan dingin, kakinya tiba tiba menambah tenaga!

Bruk.

Kepala Navaro bagaikan sebuah semangka yang kepanasan langsung meledak di bawah kaki Dave, darah segar bercampur plasma otak muncrat kemana mana, bahkan mengenai tubuh Erick yang berada di dekatnya!

“Ahh………

**

Erick terperangah seperti orang bodoh, dia belum pernah melihat hal sadis seperti ini, seorang manusia hidup–hidup tiba tiba diinjak sampai kepalanya meledak di depannya!

Saat ini Yuki yang berada di belakang tubuh Dave juga terperanjat, dengan sepasang tangan menutupi mulutnya agar tidak mengeluarkan suara, ini adalah pertama kali dia melihat Dave membunuh orang, bahkan dengan cara yang begitu sadis, tetapi dia tahu semua ini dilakukan oleh Dave demi dirinya, semakin berat hawa nafsu membunuh yang terpancar dari tubuh Dave menandakan kedudukannya di hati Dave semakin penting.

Dave mengangkat kakinya yang tercemar darah lalu menginjak kepala Erick, menikmati bau amis darah yang membuat orang ingin muntah, Erick langsung merasa panik, tanpa disadari celananya sudah basah, seketika dia meratap dan memohon ampun dengan sekuat tenaga: “Jangan membunuh saya, Jangan membunuh saya, akan saya berikan apa yang apapun yang kamu mau………

kamu mau,

“Saya ingin nyawamu!” Suara Dave seperti keluar dari alam neraka, mengejutkan Erick sampai terkencing kencing…….

“Dave…….”

Yuki maju ke depan dan menarik Dave: “Kamu tidak boleh membunuhnya, jangan gegabah…….

Yuki tahu, dengan kekuatan keluarga Tanaka dan orang orang Indrawan Pratomo, mereka masih sanggup mengatasi masalah Navaro yang sudah terlanjur dibunuh Dave, tetapi lain kasusnya dibandingkan dengan Erick, dia adalah anggota keluarga Wibowo dari Kota Itaka, jika Erick juga terbunuh, jangankan orang orang ini bahkan Willy Aston yang turun tangan juga belum tentu bisa membereskan masalah ini, Keluarga Wibowo pasti tidak akan menyerah begitu saja.

“Yuki, maafkan saya, telah membuatmu menderita……”

Dave melihat wajah Yuki yang memerah dengan bekas lima jari masih terpampang disana, tangan Dave menyentuh pipinya perlahan!

“Saya tidak apa apa, ayo kita pulang, ayah pasti sudah sangat khawatir

Merasakan sentuhan tangan Dave, perasaan Yuki menjadi hangat.

Dave menganggukkan kepala, dia berpaling menatap Erick tetapi Erick ketakutan sampai tidak berani menatap langsung matanya!

“Hukuman mati boleh ditangguhkan, tetapi hukuman hidup tetap dilanjutkan……..

Selesai berkata, Dave menginjak kaki Erick sehingga tulang tulangnya remuk, tidak mungkin. dipulihkan kembali!

“Ahh………

Wajah Erick menunjukkan ekspresi kesakitan yang sangat mengerikan, dia menjerit–jerit histeris!

“Ayo jalan!” Dave berkata sambil menarik tangan Yuki.

Baru berjalan dua langkah, Yuki berbalik dan menatap Erick sambil bertanya: “Siapa yang memberitahumu semua ini sehingga kamu datang ke Kota Surau?

Yuki merasa heran dan ingin tahu siapa sebenarnya yang telah memancing Erick datang jauh jauh dari kota Itaka, dengan status Navaro, dia tidak mungkin bisa menghubungi Erick.

Bab 289 Silahkan Datang Mencari Saya Kapan Saja

“Brad Aston yang memberitahu saya semuanya, sehingga saya berada disini……….

Erick memberitahu Yuki sambil menahan sakit.

Saat ini Erick masih mempunyai pertimbangan sendiri, dia sengaja menyebutkan nama Brad karena statusnya sebagai putra dari walikota, dia hendak melihat apakah Dave berani pergi mencarinya, jika Dave pergi mencari Brad maka dia bisa menonton keramaian tanpa turun. tangan!

Mendengar nama Brad Aston, timbul niat membunuh di mata Dave, Yuki yang melihatnya seketika merasa menyesal dia tidak seharusnya bertanya tadi.

“Dave, masalah sudah selesai, kamu jangan mencari siapa siapa lagi!”

Yuki merasa takut Dave akan pergi mencari Brad!

“Iya!” Dave mengiyakan lalu memeluk Yuki!

Yuki menyandarkan kepalanya ke dada Dave dan merasakan kehangatannya, ada rasa aman yang tidak terkatakan menyebabkan Yuki begitu menikmatinya!

“Mulai sekarang dan seterusnya, saya tidak akan membiarkan seorangpun melukaimu, selamanya tidak akan……….

Dave melihat Yuki yang berada dalam pelukannya dengan perasaan bersalah.

“Saya percaya kepadamu!” Yuki mengulurkan sepasang tangannya mengelilingi leher Dave, lalu memberikan sebuah kecupan di wajahnya!

Ini adalah pertama kalinya mereka melakukan tindakan yang begitu intim, walaupun sebelumnya mereka mempunyai pemahaman diam diam terhadap pasangan, saling menyukai satu sama lain, tetapi tindakan intim seperti tadi baru pertama kali terjadi!

Dave menggendong Yuki masuk ke mobil, lalu mengemudi menuju kediaman Keluarga Tanaka.

Di dalam ruangan pabrik yang terbengkalai, Erick berusaha untuk bangkit berdiri, tetapi tindakkannya selalu gagal!

Melihat kakinya yang berlumuran darah, Erick berteriak dengan ganas: “Dave, saya bersumpah tidak akan melepaskanmu……..

Vila kediaman Tanaka, Juan Tanaka sudah merasa gelisah sepanjang hari, dia hidup hanya berdua dengan putrinya sehingga keselamatan Yuki lebih penting daripada nyawanya sendiri,

Dengan cepat, mobil yang dikendarai Dave sudah berhenti di depan pintu rumah, ketika Yuki

turun dari mobil dia sudah melihat ayahnya berada di depan pintu, dia langsung mencampakkan diri kepada ayahnya!

“Ayah…….”

Sambil memeluk ayahnya air matanya mengalir dengan deras!

“Putriku, kamu tidak apa apa bukan?” mata Juan juga basah oleh airmata, di dalam matanya juga terlintas niat membunuh: “Siapa yang melakukannya? Saya akan menghabisinya dengan segenap kemampuan Keluarga Tanaka!”

“Paman, masalah sudah selesai, sisanya biar saya yang bereskan!”

Dave berkata kepada Juan Tanaka.

Juan memandang Dave dan menganggukkan kepala: “Dave, semua aset kekayaan Keluarga Tanaka akan saya serahkan kepadamu, dengan resiko apapun kamu harus memberi pelajaran kepada pihak lawan………”

Yuki adalah segalanya bagi Juan, dia dapat menahan semua masalah yang terjadi, kecuali jika ada orang yang turun tangan terhadap putrinya maka masalah ini tidak bisa diterimanya!

“Saya mengerti!” Dave menganggukkan kepalanya.

Waktu Dave naik ke mobil ingin meninggalkan tempat itu, Yuki menarik tangannya: “Dave, Navaro telah mati dan Erick juga sudah mendapatkan pelajaran, kamu jangan pergi mencari yang lain lagi.”

Yuki takut Dave akan pergi mencari Brad, kalau terjadi apa apa maka masalah akan menjadi semakin rumit!

“Tenanglah!” Dave tersenyum sambil mengelus kepala Yuki!

Setelah naik ke mobil dan meninggalkan tempat itu, Dave menelepon Yansen.

“Yansen, kamu beritahu Robert untuk menjemput mayat anaknya, ada lagi suruh Keluarga Kintan keluar dari Kota Surau dalam waktu 3 hari, setelah 3 hari saya tidak ingin melihat ada seorangpun anggota Keluarga Kintan yang berada di Kota Surau, jika Robert ingin membalas dendam, beritahu dia silahkan datang mencari saya kapan saja…

Nada bicara Dave tegas dan berwibawa!

“Baiklah, serahkan kepadaku….”

Yansen menganggukkan kepalanya!

Menghadapi Keluarga Kintan yang sudah merosot, Yansen merasa kekuatan sendiri sudah cukup menghadapinya, lagipula dia tidak akan memberi kesempatan kepada Robert untuk membalas dendam kepada Dave!

Sedangkan mobil Dave langsung menuju ke rumah Willy Aston, Brad Aston adalah biang keladi masalah ini, sehingga Dave tidak akan begitu saja melepaskan dia, walaupun ayahnya adalah orang nomor satu di kota Surau, juga tidak terkecuali

Bab 290 Apakah Ada Salah Paham

Di dalam keluarga Aston, beberapa hari ini Brad berada di dalam rumah dengan pengawasan ketat dari ayahnya, tidak membiarkan dia keluyuran!

Brad sedang menghitung waktu, dia mengerutkan keningnya: “Sudah berapa hari, mengapa tidak ada kabar sedikitpun dari Erick?”

Dalam hatinya mulai timbul kegelisahan karena sudah lewat beberapa hari, Erick masih belum menghubunginya, ini menjelaskan rencananya belum berhasil, jika berhasil berdasarkan sifat Erick yang tidak sabaran pasti sudah menuntutnya untuk menepati janji yaitu masalah penempatan perusahaan Wibowo di kota Surau.

Tiara sedang sibuk memasak di dapur, Willy berjalan masuk dengan tergesa–gesa.

Melihat suaminya telah pulang, Tiara menjulurkan kepalanya dari dalam dapur: “Suamiku, mengapa hari ini ada waktu pulang makan siang?”

“Makan apa makan, sudah terjadi masalah, saya pulang untuk mengambil barang!”

Raut wajah Willy terlihat sangat gelisah!

“Sudah terjadi masalah apa?” Tiara berjalan keluar dari dapur.

“Navaro Kintan sudah mati dibunuh orang, tetapi ini bukan masalah utama, yang penting sekarang putra keluarga Wibowo dari Kota Itaka, kakinya dipatahkan orang sekarang sedang dirawat di rumah sakit, saya rasa kali ini Keluarga Wibowo pasti tidak akan menerima kenyataan ini begitu saja!”

Willy mengerutkan keningnya, kekuatan Keluarga Wibowo dari Kota Itaka tidak boleh dipandang enteng, mereka sangat eksis baik di bidang pemerintahan maupun urusan bisnis, kali ini putranya mengalami masalah di Kota Surau, Ayahnya pasti tidak akan bertindak diam saja!

“Apa yang dilakukan anak itu di Kota Surau? Siapa pula yang bernyali begitu besar, berani menyentuh Putra Keluarga Wibowo?”

Tiara berseru dengan terkejut!

Ketika Brad yang berada disana mendengar kabar ini, dia terkejut setengah mati sampai tubuhnya gemetaran, dan mukanya menjadi pucat seketika.

“Kamu jangan bertanya lagi, saya tidak bisa menjelaskan kepadamu!”

Willy mengayunkan tangannya, dia tahu pelakunya adalah Dave, tetapi dia berhutang nyawa kepada Dave sehingga tidak akan mengkhianatinya, dia akan berusaha mencari jalan untuk membantu Dave melewati masalah ini dengan aman!

“Baiklah, saya tidak akan bertanya lagi, tetapi kamu sendiri juga harus berhati–hati, jangan semua urusan dilakukan sendiri, dia berani menyentuh Keluarga Wibowo, orang ini pasti berani

melakukan apa sajal”

Tiara berpesan seperti itu kepada suaminya, orang yang berani bertindak kepada anggota keluarga Wibowo, pasti adalah orang yang tidak takut mati, orang yang berani bermain dengan

nyawa.

PRANG…

Kata kata Tiara baru selesai diucapkan, tiba tiba terdengar suara pecahan kaca.

Gelas yang sedang dipegang Brad telah jatuh ke lantai dan hancur berkeping keping, seluruh tubuhnya sedang gemetaran!

“Brad, ada apa denganmu?”

Tiara yang melihat tampang Brad saat itu, segera maju dan memegang keningnya: “Mengapa wajahmu begitu pucat, apakah kamu sakit?”

“Ibu, saya……saya tidak apa apa, saya akan naik keatas!”

Tubuh Brad yang sedang gemetar bangkit berdiri, siap siap naik ke atas!

Willy mengerutkan keningnya melihat tampang Brad, dia seperti sedang berpikir!

Pada saat inilah, pintu rumah sudah didobrak orang, dan Dave berjalan masuk ke dalam.

Tubuh Dave penuh hawa nafsu membunuh, dan juga membawa bau amis darah, begitu masuk ke dalam dan melihat bayangan Brad, dia menyipitkan matanya!

“Tuan Dave……..

Willy bertanya dengan bingung melihat kedatangan Dave dengan tubuh penuh bau amis darah!

Sedangkan Brad yang melihat kedatangan Dave langsung terduduk di lantai, terkejut sampai terkencing kencing!

Melihat putranya terkejut sampai sedemikian rupa, hati Willy sudah mulai takut, dia sepertinya sudah mengerti apa yang telah terjadi!

“Saya tanya kamu, apakah benar kamu yang mencari Erick untuk menyandera Yuki Tanaka?”

Dave sama sekali tidak menghiraukan Willy, dia langsung berjalan ke depan Brad dan menuntut jawabannya.

“Apa? Erick, Erick menyandera Yuki?”

Brad membesarkan matanya, dia tidak menduga Erick berani melakukan hal ini, dengan cepat dia menggelengkan kepalanya: “Tidak, saya tidak menyuruhnya menyandera Yuki, benar saya tidak melakukannya!”

Melihat anaknya ketakutan sampai sedemikian rupa, Tiara merasa tidak tega dan berkata kepada Dave: “Tuan Dave, apakah ada kesalahpahaman dalam hal ini?”

“Tutup mulut!” Willy berteriak terhadap istrinya, kemudian menatap tajam kearah Brad: “Saya tanya kamu, mengapa Erick bisa muncul di Kota Surau, apakah kamu yang menyuruhnya datang?”

Bab 291 Dimakamkan Bersama

Brad gemetaran melihat tampang ayahnya, tetapi dia menganggukkan kepalanya juga.

“Bangsat, saya menyuruhmu instropeksi diri di rumah, kamu malah tidak berubah, akan saya pukul sampai mati…….”

Sambil memarahi anaknya dia mengambil sebuah bangku dan menghantamnya ke tubuh Brad, bangkunya juga hancur berantakan!

Dave sampai tertegun dibuatnya, dia juga tidak menyangka Willy akan memukul anaknya dengan begitu ganas, hal ini menyebabkan dia merasa serba salah.

“Suamiku, hentikan, anakmu bisa mati di tanganmu!”

Tiara mencegah suaminya dengan sekuat tenaga.

Tetapi Willy tidak mau mendengar kata katanya, terus memukul dengan bertubi tubi kepala dan wajahnya, sampai Brad menangis dan memohon ampun!

“Tuan Dave, untuk masalah ini saya akan memberimu pertanggung jawaban, selain itu masalah Keluarga Wibowo, saya juga akan mencari jalan untuk mengatasinya!”

Willy Aston menatap Dave sambil berkata.

“Masalah Keluarga Wibowo, akan saya bereskan sendiri, Pak Walikota tidak usah khawatir!” Dave melirik sekejap kearah Brad yang sekarat, lalu melanjutkan kata katanya: “Untuk putramu, saya tidak akan permasalahkan lagi, hajaran ini agar dia senantiasa ingat!”

Semula Dave datang dengan emosi membunuh yang menggebu–gebu, tetapi sekarang melihat. tindakan Willy kemarahannya sudah surut sebagian, hal ini boleh dikatakan Brad mempunyai orang tua yang sangat baik.

Meninggalkan rumah Willy, Dave kembali lagi ke kediaman Tanaka, Yuki pasti membutuhkan perhatian lebih setelah mengalami masalah ini!

Di sisi lain di Rumah Sakit Surau, pada malam hari Erick sudah mendapat kabar kepala Keluarga. Wibowo akan datang sendiri ke Kota Surau dengan membawa sepuluh orang jagoan berilmu. tinggi!

Sepuluh orang ini semuanya berpenampilan kuat, pel*pis mereka menonjol menandakan orang orang yang berilmu tinggi!

Melihat putranya yang terbaring di ranjang rumah sakit, air muka Askara Wibowo sangat tidak enak dipandang, di Kota Surau yang kecil ini, ternyata masih ada orang yang berani turun tangan terhadap anaknya.

“Ayah, akhirnya kamu datang, saya sudah jadi orang cacat, kakiku sudah cacat, tidak bisa sembuh lagi!”

Melihat kedatangan ayahnya, Erick seketika mengadu sambil menangis.

“Jangan menangis terus, berlaku tegar jangan memalukan! Askara menatap tajam kepada Erick: “Kamu bahkan berani menyandera Nona Keluarga Tanaka, apakah kamu mengira dirimu sudah tidak ada tandingan di dunia ini?”

Kelihatannya Askara telah mengetahui seluk beluk masalah yang terjadi.

Erick yang sudah dimarahi ayahnya tidak berani mengatakan apa apa, sedangkan Askara merasa sakit hati melihat penderitaan putranya, anak satu satunya kesayangan dia, di hari biasa mana pernah dia menderita seperti ini!

“Pergilah cari Direktur Rumah Sakit ini!”

Askara memerintah seorang anak buahnya.

Dengan cepat, anak buahnya telah membawa seorang yang berpakaian jas putih dan memakai kacamata, orang ini adalah Direktur Rumah Sakit!

“Kamu adalah Direktur di Rumah Sakit ini?” Askara bertanya dengan dingin.

“Tuan Wibowo, saya adalah pemimpin di rumah sakit ini!”

Direktur rumah sakit itu ketakutan sampai kakinya lemas dan gemetar.

“Bagaimana keadaan kaki putraku?”

“Tuan Wibowo, kaki putramu telah dihancurkan orang dengan tenaga luar sehingga seluruh tulang kakinya hancur lebur, tidak ada cara untuk menyambung kembali, untuk selanjutnya hanya bisa

mengandalkan tongkat!” Dokter kepala itu menjelaskan dengan hati hati.

“Tidak berguna!” Askara memberi sebuah tamparan keras kepada Direktur Rumah Sakit itu: “Saya tidak mau tahu kamu menggunakan cara apa, pokoknya harus menyembuhkan kaki putraku, kalau tidak akan saya bunuh seluruh anggota keluargamu!”

BAM……….

Direktur itu sudah berlutut diatas tanah, dan memohon dengan tampang memelas: “Tuan Wibowo, rumah sakit kami benar benar tidak ada cara untuk memulihkan kondisi putramu, kamu bisa membawanya ke Rumah Sakit besar atau berobat ke Luar Negeri, semoga bisa ketemu caranya, walaupun kamu membunuh saya juga tidak ada gunanya!”

Askara melihat tampang Direktur itu, dia telah tahu rumah sakit ini memang tidak mampu mengobati putranya, sehingga dia pun tidak mempersulit Direktur itu lagi, tetapi dia memerintah anak buahnya: “Siapkan mobil, kirim Tuan Muda pulang ke Kota Itaka untuk berobat!”

Dengan cepat, Erick sudah diantar pulang ke Kota Itaka, sedangkan Askara sambil menatap pemandangan malam Kota Surau, dengan mata yang dingin berkata: “Berani membuat cacat kaki putraku, maka saya akan membuat seluruh Kota Surau menemaninya!

Bab 292 Memenuhi Permintaanmu

Vila kediaman Tanaka, Dave sudah menemani Yuki setengah hari penuh, semangat dan emosi Yuki sangat baik, hanya kadang kadang memikirkan saat Dave membunuh Navaro, hatinya masih bergetar ketakutan!

Dave juga tinggal di kediaman Tanaka untuk makan malam, ketika mereka sedang makan, seorang bawahan terburu buru masuk dan berbisik di telinga Juan!

Terlihat air muka Juan berubah, perasaannya seketika menjadi muram.

“Ayah, ada apa?” Yuki bertanya dengan perasaan tidak tenang.

“Tidak apa apa, di kantor ada sedikit masalah, saya akan pergi membereskannya, kalian lanjutkan makannya! Juan kemudian bangkit berdiri, lalu berkata terhadap Dave: “Dave, kamu menginaplah disini malam ini, saya tidak bisa memastikan waktu pulang, kamu tolong awasi

Yuki!”

“Ayah!” wajah Yuki seketika berubah menjadi merah.

“Paman, kamu pergilah, saya akan menjaga Yuki!”

Dave menganggukkan kepalanya!

Setelah Juan berjalan keluar dari pintu, penampilannya seketika menjadi dingin: “Kumpulkan semua pengawal Keluarga Tanaka dan ikut bersamaku!”

Dua puluh orang lebih pengawal yang mengikuti Juan menuju ke Hotel Sawasdee!

Saat ini di dalam sebuah kamar mewah di Hotel Sawasdee, Askara sedang duduk menunggu di dalam sambil minum teh!

Sedangkan di luar kamar, terbaring sekelompok penjaga keamanan, semua ini adalah hasil karya Askara Wibowo!

Ketika Juan sampai di hotel dan melihat kelompok penjaga keamanan yang tergeletak, hatinya sangat marah!

“Tuan Askara, Anda jauh jauh datang adalah tamu kami, jika ada anak buah saya yang menyalahi Tuan, Anda boleh mengatakannya secara baik baik, tidak perlu sampai turun tangan!”

Juan mendorong pintu dan masuk ke dalam kamar, dia berkata sambil menatap Askara dengan wajah dingin!

“Turun tangan?” Askara tertawa dingin: “Saya tidak membunuh mereka sudah termasuk menghargaimu, kamu tahukan kaki putraku telah cacad, sekarang serahkan bajingan yang mematahkan kaki putraku maka saya akan mengampuni Keluarga Tanaka!”

Pandangan mata Juan sangat dingin: “Anakmu telah menyandera putriku, mematahkan sebelah kakinya sudah termasuk ringan, disini Kota Surau bukan Kota Itaka, harap Anda mengerti!”

Juan sudah bertekad untuk menanggung semua akibat dari peristiwa ini, dia tidak akan membiarkan Dave terlibat di dalamnya, dia sangat jelas dengan kekuatan Keluarga Wibowo, jika Dave diincar oleh mereka maka hidup selanjutnya akan menjadi sulit!

“Ha Ha Ha, apa yang hebat dengan Kota Surau, jika saya menginginkan kematianmu gampang seperti memencet mati seekor ulat busuk!”

Askara tertawa terbahak bahak, tiba tiba dia bangkit dan berkata: “Jangan dikira saya tidak tahu siapa yang melakukannya, sekarang saya memberimu kesempatan, jika kamu tidak memanfaatkan kesempatan ini sebaik–baiknya, jangan salahkan saya tidak akan berlaku sungkan lagi!”

“Sudah saya katakan, anakmu telah menyandera putriku, membuat sebelah kakinya cacad sudah termasuk hukuman ringan, jika kamu ingin membalas dendam, boleh langsung mencari saya!”

Juan Tanaka menggertakkan giginya, dia sudah bertekad untuk mengorbankan diri!

“Baik!” sepasang mata Askara bergerak: “Jika kamu mencari mati, maka saya akan memenuhi permintaanmu!”

Baru selesai pembicaraan Askara, sepuluh orang jagoan yang dibawanya telah menyerbu kearah. Juan!

Dua puluhan pengawal yang dibawa Juan juga sekaligus turun tangan, mereka menang dalam jumlah tetapi hanya dalam waktu singkat beberapa menit, pengawal Keluarga Tanaka yang berjumlah dua puluhan orang itu telah terkapar diatas tanah sambil merintih kesakitan tidak ada seorangpun yang dapat berdiri tegak, sedangkan orang orang yang dibawa Askara tidak ada seorangpun yang terluka!

Perbedaan kekuatan mereka terlalu besar ibarat seorang dewasa memukul seorang anak kecil yang berumur lima tahun, sama sekali tidak ada tekanan!

Raut wajah Juan langsung berubah drastis, tubuhnya juga sedang gemetar akan tetapi dia tetap berdiri disana tidak bergerak dan tidak melarikan diri!

“Sekarang saya bertanya kepadamu sekali lagi, serahkan bajingan yang mematahkan kaki putraku!”

Askara berkata sambil menatap Juan dengan wajah yang beringas.

“Saya yang mematahkan kaki putramu, kalau ingin membalas dendam sekarang juga kamu boleh membunuh saya!”

Juan sudah bertekad bulat tidak akan melibatkan Dave, karena itu dia memilih datang sendiri tanpa memberitahu Dave!

Bab 293 Orang Pergi Jamuan Teh Menjadi Dingin

“Jangan mengira saya tidak berani membunuhmu……”

Askara mengerutkan keningnya, dengan mengarahkan sebilah belati yang tajam ke leher Juan!

Sepasang kaki Juan mulai gemetar merasakan dinginnya pisau belati yang menempel di lehernya, tidak ada orang yang tidak takut mati tetapi dia tetap tidak dapat menyerahkan Dave!

“Tuan Askara, Anda jauh jauh datang ke Kota Surau, mengapa tidak memberitahu saya, saya kan bisa menyambut kedatangan Tuan………..

Pada saat Askara mengarahkan pisau belati ke leher Juan, tiba tiba terdengar suara seseorang yang hangat, Indrawan Pratomo telah tiba dengan tergesa gesa!

Indrawan memandang para pengawal Keluarga Tanaka yang sedang merintih kesakitan, lalu memandang pisau belati di tangan Tuan Askara, dia lalu tersenyum: “Tuan Askara, Anda baru saja sampai di Kota Surau, jika ada masalah, kita bisa diskusi baik baik tanpa perlu menggerakkan senjata!”

Indrawan maju kedepan dan mengambil pisau belati dari tangan Askara.

Dulu Indrawan Pratomo juga merupakan seorang pejabat di Kota Itaka sehingga mengenal Tuan Askara Wibowo, sekarang dia sudah pensiun sehingga kekuatannya tidak begitu berpengaruh lagi!

Tetapi Askara masih menghargainya karena dia telah duduk kembali di tempat semula!

“Tuan Tanaka, Anda juga silahkan duduk, kita bisa diskusikan masalah ini!”

Indrawan bertindak sebagai penengah dan menyuruh Juan duduk untuk diskusi!

Juan menganggukkan kepala dan mengikuti petunjuk Indrawan untuk duduk.

Dalam perjalanan tadi Juan telah menghubungi Indrawan Pratomo melalui sambungan telepon karena dia tahu berdasarkan kekuatan Keluarga Tanaka masih belum bisa melawan Keluarga Wibowo sehingga dia sengaja menghubungi Indrawan agar datang untuk mendamaikan suasana!

Jika masalah ini dapat diselesaikan dengan ganti rugi, tidak perlu dengan kekerasan maka akan lebih baik karena Juan juga tidak ingin mati!

“Tuan Askara, saya sudah mendengar masalah ini, sebenarnya dalam masalah ini putra Anda juga bersalah, karena masalah sudah terjadi sebaiknya kita diskusikan bagaimana cara penyelesaiannya, menurut saya bagaimana kalau Tuan Tanaka menyiapkan makanan untuk minta maaf kepada Anda secara terbuka, lalu memberikan uang ganti rugi, dengan jumlah yang Anda tentukan, asalkan dalam batas yang bisa diterima oleh Tuan Tanaka saya percaya dia tidak akan menolaknya!”

Setelah duduk, Indrawan berkata kepada Askara dengan wajah tersenyum.

“Pratomo, apakah menurutmu Keluarga Wibowo kekurangan uang?”

Askara berkata sambil menyeringai.

“Ini……… Seketika Indrawan dibuat bungkam, ekspresinya sangat canggung tetapi dengan cepat dia sudah tertawa lagi dan berkata: “Keluarga Wibowo kaya raya tentu saja tidak kekurangan uang, Tuan Askara kalau begitu Anda katakan kita harus berbuat apa agar Anda merasa puas!”

“Serahkan orang yang melumpuhkan kaki putraku, dan suruh Yuki Tanaka untuk merawat putraku, gara gara dia putraku baru berubah menjadi seperti ini!”

Askara menatap Juan dengan dingin dan menyampaikan permintaan yang sangat keterlaluan.

Kelihatannya memang sengaja membuat Juan marah!

Benar saja, begitu Juan mendengar permintaan Askara dia tiba tiba memukul meja dan berkata: “Tidak mungkin, anakmu yang menyandera putriku terlebih dahulu, sekarang kalian ingin putriku pergi menjaganya, jangan bermimpi, kalau kamu berani sekarang juga bunuhlah saya!”

“Kamu kira saya tidak berani membunuhmu!” selesai berkata, seketika sepuluh jagoan yang dibawanya sudah mengepung Juan.

“Tuan Askara, harap tenang, memandang muka saya, kita……..

“Saya memanggilmu Pratomo, berarti sudah menghargaimu, untuk masalah ini kamu tidak usah turut campur, kamu juga tidak sanggup menyelesaikannya, jangan sampai saya turun tangan juga terhadapmu!”

Tidak membiarkan Indrawan menyelesaikan perkataannya, Askara sudah berkata dengan dingin.

Saat ini, Indrawan merasa sangat canggung, emosinya hampir meledak, tubuhnya gemetar dan mukanya telah berubah menjadi merah, tetapi dia tidak berdaya karena tidak bisa berbuat apa apa!

Dia sekarang sudah pensiun, ibarat yang dikatakan Orang Pergi Jamuan Teh Menjadi Dingin, sekarang dia sama sekali tidak berpengaruh lagi di Kota Itaka, berdasarkan kekuatan Keluarga Wibowo sekarang ini, andaikata dia masih menjabat Askara juga tidak akan memberinya muka jika dia sudah sangat emosi, apalagi situasi saat ini sangat tidak berpihak kepadanya, mana mungkin Askara masih menghargainya!

Bab 294 Bukan Satu Tingkatan

Pada saat Indrawan Pratomo merasa sangat tidak berdaya dan suasana di lokasi sedang genting, tiba tiba pintu kamar di dorong orang sampai terbuka, seorang pria setengah baya berpakaian jas berjalan masuk!

Dia adalah orang nomor satu di Kota Surau Willy Aston, begitu mendengar kabar Askara Wibowo telah sampai di Kota Surau, dengan cepat dia sudah menyusul kemari!

“Tuan Askara, tempat ini adalah Kota Surau, bukan Kota Itaka, kamu sembarangan melukai orang di wilayahku, bukankah tidak menghargaiku?”

Willy Aston bertanya dengan dingin sambil menatap para pengawal Keluarga Tanaka yang tergeletak.

Kedatangan Willy Aston, menyebabkan Askara merasa terkejut, dia tidak menyangka Keluarga Tanaka bisa mengerahkan orang nomor satu Willy Aston, walaupun Keluarga Tanaka termasuk orang kaya di Kota Surau tetapi seharusnya belum cukup kemampuan untuk menggerakkan seorang walikota!

Dia tidak tahu kedatangan Willy Aston bukan karena Keluarga Tanaka, melainkan karena Dave!

“Pak Walikota, untuk masalah ini saya harap Anda tidak turut campur, baik baik kerjakan tugas Anda, kita tidak saling mengganggu!”

Askara merasa terkejut dengan kedatangan Willy tetapi dia sama sekali tidak takut, seorang walikota di Kota Surau yang kecil ini, dia sama sekali tidak menganggapnya sama sekali, para pejabat di Kota Itaka yang mengenalnya semuanya mempunyai jabatan yang lebih tinggi dari seorang Willy Aston!

warga

“Disini adalah wilayah kekuasaan saya, saya bertanggung jawab untuk melindungi keselamatan

Kota Surau, kamu melukai orang di sini, saya bisa langsung menyuruh orang menangkapmu, jika tidak ingin masalah bertambah besar, bawalah orang orangmu pergi dari sini, dan hal ini akan saya anggap selesai!”

Willy Aston sangat marah dengan sikap Askara!

“Ha Ha Ha, sungguh lucu!” tiba tiba Askara tertawa: “Saya hanya duduk duduk di sini, kalau sanggup suruh orangmu menangkap saya, sampai waktunya kalau kamu tidak mengantar saya dengan hormat, maka saya Askara akan mengikuti margamu!”

Askara sama sekali tidak menghargai Willy Aston, memang semula mereka sudah ada konflik dimana Askara hendak mendirikan kantor cabang di Kota Surau tetapi dihalang–halangi oleh Willy sehingga belum berhasil juga sampai saat ini, hal ini menyebabkan Askara tidak puas, sekarang mana mungkin dia menghargai Willy.

“Kamu……..” air muka Willy sudah berubah menjadi merah, dia menggertakkan giginya karena

marah!

“Baik baik menjabat sebagai walikotamu, kontribusi untuk masyarakat Kota Surau, masalah ini tidak usah ikut campur, kalau tidak saya takut jabatanmu akan menjadi taruhannya!”

Askara bersikap sangat arogan, dia sama sekali tidak memandang Keluarga Tanaka dari Kota Surau, Walikota Surau Willy Aston dan Indrawan Pratomo, karena dia merasa dirinya cukup. layak untuk bersikap arogan!

Sekali lagi suasana berubah menjadi tegang, semua orang bungkam, seluruh ruangan penuh hawa nafsu membunuh!

Dung Dung Dung

Tiba tiba, terdengar suara langkah kaki yang mendekat, Yansen bersama puluhan orang telah masuk ke dalam kamar, melihat Juan Tanaka dikepung oleh puluhan orang jagoan, mukanya seketika berubah menjadi dingin, dia membawa puluhan anak buahnya langsung berkonfrontasi dengan jagoan Keluarga Wibowo, dan berhasil melindungi Juan di belakang tubuhnya!

Juan Tanaka adalah calon ayah mertua dari Dave, Yansen sama sekali tidak berani membiarkan dia terluka.

Melihat Yansen datang membawa bala bantuan, Askara sama sekali tidak merasa terkejut, dia malah tertawa terbahak–bahak: “Ha Ha Ha, makin lama makin berkesan, bahkan raja mafia Kota Surau Yansen Herlambang juga telah hadir disini, hari ini hadirin disini, merupakan kekuatan inti di Kota Surau?”

“Askara, sehebat apapun pendatang tidak akan bisa mengalahkan tuan rumah, kalau kamu berani membuat keributan di Kota Surau, saya jamin kamu tidak akan bisa pulang dengan selamat!”

Yansen menatap Askara dengan marah, pandangan matanya sama sekali tidak merasa takut.

Setelah minum Pil Penambah Energi, kekuatan Yansen telah bertambah, keberaniannya juga bertambah, apalagi belakangan ini dia sering mengikuti Dave dan melihat kemampuan Dave

hebat, dia menjadi semakin berani!

yang

Kalau ini terjadi di masa lalu, dia pasti tidak berani berbicara seperti itu kepada kepala keluarga Wibowo, mereka berdua sama sekali bukan berasal dari tingkatan yang sama!

Bab 295 Kalau Berani Hadapi Saya

Askara tertegun sejenak, dia tidak percaya Yansen berani berbicara kepadanya dengan nada seperti itu, raut wajahnya berubah menjadi dingin: “Kamu seorang Yansen tidak pantas dianggap sebagai tuan rumah, bagiku kamu hanyalah sampah masyarakat!”

Selesai berkata dia memukul meja, meja yang keras seketika hancur berkeping keping!

Kali ini, raut wajah semua orang berubah, Yansen mengkerutkan keningnya, dia juga sama sekali tidak menyangka Askara mempunyai kekuatan yang begitu mengerikan!

“Hari ini saya harus membawa pergi orang yang membuat cacat kaki putraku, sekarang saya kasih kalian waktu 5 menit untuk berpikir, serahkan orang, atau mati…..”

Ketika kata mati keluar dari mulutnya, suhu ruangan menurun secara drastis, menyebabkan Juan dan lainnya terlibat perang dingin!

“Tuan Tanaka, saya sudah menghubungi Tuan Dave, jika Askara bertindak sebelum Tuan Dave sampai disini, kamu duluan melarikan diri, saya akan membawa orang untuk menghadangnya sekuat tenaga, orang orang saya sudah hampir lengkap berkumpul disini!

Yansen berbisik kepada Juan.

“Kamu………” Juan yang mendengar Yansen telah menghubungi Dave, seketika merasa tidak berdaya: “Jika Dave datang kesini bukankah menghantar nyawa, karena dilihat dari situasinya. Askara tidak akan puas kalau belum membunuh orang!”

“Tuan Tanaka, kamu tidak usah khawatir!” Yansen menghiburnya, dia sangat yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh Dave.

Di sisi lain, Dave yang sedang makan tiba tiba menerima sebuah pesan yang dikirim oleh Yansen, setelah Dave melihat isinya, seluruh tubuhnya memancarkan hawa nafsu membunuh yang sangat mengerikan!

“Dave, ada apa denganmu?”

Yuki bertanya dengan hati hati, sepertinya sudah merasakan hawa pembunuhan yang terpancar dari tubuh Dave.

“Saya tidak apa apa, kamu makan duluan!”

Dave bangkit dan memakai baju jaketnya lalu berpesan kepada pembantu rumah: “Awasi Nona, jangan biarkan dia keluar rumah!”

“Baik Tuan!” Pembantu rumah Tanaka menjawab dengan hormat.

Dave tertegun, dia tersenyum tak berdaya menatap pembantu rumah Tanaka yang begitu hormat kepadanya!

Bab 295 Kalau Berani Hada…

10 mutiara

Dia dan Yuki belum berhubungan secara resmi, hanya saling menyukai dan memahami dalam hati, tetapi di dalam pandangan orang bawahan Keluarga Tanaka, dia sudah dianggap sebagai teman pria Nona Yuki, ini dapat juga dikatakan ketika kondisi matang, kesuksesan secara alami tercapai!

“Nanti pulang, saya akan beri hadiah……

Dave menepuk pelan pundak pembantu itu, selesai berkata dia langsung meninggalkan rumah.

Sebuah sapaan sebagai pasangan Yuki telah membuat hatinya merasa nyaman!

4

“Waktunya sudah habis, bagaimana keputusan kalian? Serahkan orang, atau mati?”

Askara bertanya kepada Juan dengan nada bicara yang dingin.

Begitu Askara selesai berbicara, sepuluh jagoannya telah siap memasang ancang ancang, mereka sama sekali tidak takut menghadapi puluhan orang yang dibawa Yansen, satu persatu bermata tajam

dan membawa hawa nafsu membunuh!

Di dalam pandangan mereka orang orang yang dibawa Yansen hanyalah cecunguk kecil, dapat dibasmi dengan mudah!

“Askara, saya pasti tidak akan menyerahkan orang!”

Juan Tanaka menjawab dengan tegas!

“Baiklah, jika tidak mau menyerahkan orang maka pergi matilah!”

Raut wajah Askara berubah menjadi dingin: “Turun tangan!”

Sepuluh orang jagoan yang mendapat perintah seketika berubah menjadi harimau ganas yang baru turun gunung menyerbu kearah Yansen dan orang orangnya!!

“Saya yang mematahkan kaki anakmu, kalau berani hadapi saya…

Pada saat inilah Dave sudah berjalan masuk!

“Dave……” Juan menunjukkan perasaan sangat cemas melihat kehadiran Dave!

“Paman, tenanglah, tidak akan terjadi sesuatu pada saya!”

Dave memandang kearah Yansen dengan pandangan penuh rasa terima kasih, dia tidak mengira Juan akan mengorbankan diri sendiri demi melindunginya!

“Tuan Dave…….”

“Tuan Dave…….”

Melihat kedatangan Dave, Willy Aston dan Indrawan Pratomo menyapanya dengan hormat!

“Pak Aston, Pratomo, terima kasih kalian sudah berkenan membantu!”

Dave berkata dengan perasaan sangat berterima kasih.

Willy Aston dan Indrawan Pratomo menunjukkan perasaan canggung: “Kami tidak sanggup membantu, mereka sama sekali tidak menghargai kami!”

“Masalah ini biar saya yang bereskan sendiri, waktu sudah larut, Pak Aston, Pratomo, kalian lebih baik pulang untuk beristirahat!”

Dave berkata sambil tertawa.

Bab 296 Biarkan Dia Pergi

“Kalau begitu saya pamit duluan!” Indrawan tahu dirinya sama sekali tidak bisa membantu disini!

Willy Aston juga menganggukkan kepala, tetapi dia berbisik waktu lewat di samping Dave: “Tuan Dave, lebih baik tidak membunuh orang, kalau tidak urusan bisa berabe!”

Jika Askara sebagai kepala Keluarga Wibowo terbunuh di kota Surau maka jabatannya sebagai Walikota Surau bakal terancam.

“Pak Aston tidak perlu khawatir, saya ada pertimbangan sendiri!” Dave menganggukkan kepalanya.

Indrawan dan Willy telah pergi, Askara memandang Dave sambil memberi penilaian, dia merasa heran mengapa orang biasa seperti Dave bisa begitu dihormati oleh Willy Aston dan Indrawan

Pratomo!

“Kamu yang membuat cacat kaki putraku?”

Askara menatap Dave dengan marah.

“Benar, jika bukan karena ada orang yang memohon belas kasihan untuknya, anakmu sekarang sudah menjadi sesosok mayat, sampah masyarakat seperti dirinya hidup hanya menyia nyiakan sumber makanan!”

Dave menatap Askara dengan wajah yang tenang, pandangan matanya sama sekali tidak bergejolak.

“Bocah tengik, baguslah kalau kamu berani mengakuinya!”

Selesai berkata Askara melirik kepada seorang jagoannya yang berpakaian putih.

Orang itu segera mengerti maksud darinya, tanpa tanda tanda terlebih dahulu menyerang Dave dengan melayangkan sebuah tinju!

Serangan tinju ini membawa desingan suara di udara, kecepatannya sangat mengerikan!

BAM…….

Selanjutnya terdengar suara benturan yang keras, Dave tetap berdiri di tempat semula sedangkan jagoan yang menyerang secara diam diam itu ternyata telah terbang keluar dan terjerembab diatas tanah dengan keras, langsung memuntahkan darah segar!

Saat ini Askara baru terkejut kemudian dia berkata dengan dingin: “Rupanya orang yang berilmu juga makanya berani begitu angkuh, walaupun kamu adalah jagoan setara grandmaster hari ini saya tetap akan meminta tanggung jawabmu atas putraku!”

Dia melepaskan jaketnya menampilkan ototnya yang kekar, hendak turun tangan sendiri!

Dung Dung Dung…

Tiba tiba terdengar suara langkah kaki yang menghampiri, menyebabkan seluruh ruangan di hotel Sawasdee juga merasakan getarannya.

Seorang jagoan Askara melihat keluar melalui jendela, selanjutnya raut wajahnya berubah, dia tergesa gesa berbisik kepada Askara!

Askara mengernyitkan keningnya lalu berjalan ke bagian jendela untuk melihat!

Dia melihat di depan Hotel Sawasdee telah berkumpul banyak orang, ada ribuan orang yang berkumpul diluar sana mengepung dengan ketat seluruh hotel sambil mengacungkan senjata.

Ha Ha Ha, Askara orang orangku telah tiba, bukankah kamu mengatakan saya tidak pantas dianggap sebagai tuan rumah? Hari ini akan saya buktikan apakah saya pantas atau tidak, diluar ada ribuan orang orang saya sedangkan kalian hanya puluhan orang, walaupun kamu adalah jelmaan Dewa juga jangan harap bisa meninggalkan tempat ini!”

Mengetahui orang orangnya telah tiba, seketika Yansen tertawa terbahak bahak.

Raut wajah Askara berubah hebat sambil menatap tajam kepada Yansen!

Dia tidak mengira Yansen dapat mengerahkan ribuan orang dalam waktu yang begitu singkat, ini sungguh berada di luar perhitungannya.

Askara sama sekali tidak tahu masalah Yansen yang telah menaklukkan dan menggabungkan Geng Naga Api, sehingga dia tidak tahu anak buahnya begitu banyak!

“Kamu tidak usah bangga dulu, saya akan membunuh semua orang di dalam ruangan ini sebelum orang orangmu itu masuk ke sini, dan jika saya mati di Kota Surau, kamu akan tahu akibatnya!”

Askara berkata dengan beringas.

“Tidak usah menakutiku brengsek, paling paling nyawa dibayar nyawa, nyawa Yansen dibayar dengan nyawamu, layak…….

Yansen berdebat dengan Askara tanpa mempedulikan ancamannya.

Kali ini raut wajahnya berubah hebat!

“Baik, hari ini Askara mengaku kalah, kalian tunggulah pembalasan dariku.”

Askara mengayunkan tangannya, bermaksud membawa anak buahnya meninggalkan tempat itu!

Yansen langsung menghadang jalan perginya!

“Yansen, biarkan mereka pergi!”

Dave berkata dengan pelan.

Yansen melirik sejenak kepada Dave, lalu memberi jalan kepada Askara untuk meninggalkan tempat!

Jika bukan karena Willy Aston, Dave pasti tidak akan begitu mudah melepaskan Askara Wibowo.

Bab 297 Pergi Ke Kota Namae

“Tuan, kita pergi begitu saja, tidak jadi membalaskan dendam Tuan muda?”

Seorang anak buahnya bertanya kepada Askara sambil berjalan keluar dari Hotel Sawasdee.

“Dendam ini pasti akan kubalas, akan tetapi tidak tahu siapa identitas bocah tengik itu sehingga begitu banyak orang di Kota Surau yang melindunginya, karena tidak dapat membunuhnya di dalam Kota Surau, maka kita tunggu sampai dia keluar Kota baru membunuhnya, kalian tinggal disini untuk mengawasinya, begitu dia keluar dari Kota Surau, langsung hubungi saya!”

Askara berkata dengan dengan penuh kebencian.

“Siap!” beberapa anak buahnya menganggukkan kepala!

Masalah cacatnya kaki Erick telah berlalu begitu saja, Askara tidak datang ke Kota Surau untuk mencari masalah lagi, sedangkan saudara seperguruan Timotius juga tidak datang ke Kota Surau, tidak jelas apakah mereka tidak tahu kabar meninggalnya Timotius ataukah memang tidak bermaksud membalas dendam untuknya.

Dave memanfaatkan waktu senggangnya giat meramu Pil Peremajaan, dibawah kendali Yansen harga penjualan pil ini semakin meningkat, sehingga pasokannya telah berkurang.

Di tengah tengahnya Dave sempat pergi ke Yayasan Sahara sekali untuk membantu menghisap keluar hawa dingin dari tubuh anak perempuan Pemimpin Bu Xu, ini juga membantu Dave mengakumulasi tidak sedikit energi spiritual, sehingga dia dapat melanjutkan meramu Pil Peremajaan.

Melihat dana yang terkumpul semakin banyak, Dave merasa sudah saatnya pergi melihat lihat ke Kota Namae, siapa tahu bisa mendapatkan sejumlah bahan obat langka dari kota tersebut!

Karena asing terhadap Kota Namae, Dave memutuskan untuk mengajak Yansen menemaninya, pertama ada seseorang di sampingnya yang bisa disuruh suruh, selain itu Yansen juga lebih mengenal situasi Kota Namae!

Setelah membuat keputusan akan pergi ke Kota Namae, Dave pergi ke kediaman Tanaka untuk pamit kepada Yuki dan Juan Tanaka, karena perjalanannya kali ini membutuhkan waktu yang agak panjang.

“Apa, kamu mau pergi ke Kota Namae? Saya ikut denganmu!”

Mendengar kabar ini Yuki langsung berkata dengan antusias.

Selama ini, Yuki sudah berhasil keluar dari trauma karena disandera, cinta diantara mereka juga semakin mendalam!

“Kamu seorang gadis muda jangan pergi, siapa tahu perjalanan ini juga mengandung bahaya!”

Bab 29

Dave tahu Askara tidak akan begitu saja melepaskan dia, selama ini dia tidak bertindak karena sedang menunggu kesempatan!

“Saya tidak mau tahu, saya harus pergi!”

Yuki memonyongkan mulutnya, mulai berperilaku manja terhadap Dave!

Juan tersenyum dan diam diam meninggalkan mereka berdua yang sedang bermanja manjaan. dia merasa tidak enak berada disana!

Melihat tampang Yuki yang menggemaskan Dave tidak berdaya dan tersenyum lalu menganggukkan kepala menyetujui, tetapi dipikir pikir mereka pergi berdua, mungkin saja harus tidur dalam satu kamar, mungkin juga bisa berbuat sesuatu yang lain, berpikir sampai disini Dave merasa bergairah sehingga menampilkan senyuman nakal!

Yuki melihat Dave yang sedang duduk dan tersenyum senyum sendiri, senyumnya malah terkesan cabul, dia maju dan memukul kepalanya: “Saya beritahu kamu, jangan berpikiran macam macam, karena kita pergi bersama dan tinggal di hotel kita juga masing masing satu kamar, kamu jangan mengambil keuntungan dalam kesempitan!”

“Kalau saya lihat malah sebaliknya? Kamu yang ingin tidur sekamar denganku, saya malah tidak

mau!”

Dave sengaja berlaku cuck, dan membuat Yuki kesal!

“Kamu…….

Benar saja Yuki terlihat marah: “Akan saya pukul kamu………

Kedua orang itu saling bertengkar mulut dan ribut ribut seperti sepasang kekasih yang sedang pacaran!

Pagi pagi di hari kedua, Yansen mengemudi mobil, Dave dan Yuki duduk di barisan belakang, mereka berangkat ke Kota Namae!

“Perjalanan kali ini ke Kota Namae, saya akan membawa kamu keliling keliling, saya juga sudah lama tidak mengunjungi kota ini!”

Yuki berkata kepada Dave dengan antusias.

“Apakah kamu akrab dengan kota ini?”

Dave menatap Yuki.

“Tentu saja, waktu kecil saya pernah tinggal di kota itu untuk waktu yang lama, bibiku adalah orang Kota Namae, waktu kecil saya sering pergi ke rumah bibi, tetapi sudah banyak tahun tidak pernah kesana lagi…….”

Sambil bercerita, tiba tiba perasaannya menjadi sedih!

Bab 298 Takut Istri

Sebelumnya hubungan keluarga Yuki dengan keluarga bibinya sangat akrab, waktu kecil Yuki juga tinggal di Kota Namac, sejak ibunya meninggal dunia hubungan dua keluarga makin renggang!

“Tidak tahu bagaimana kabar bibi sekeluarga sekarang, masih ada kakak dan adik sepupu, apakah mereka sudah menikah!”

Dalam matanya terlintas rasa kangen: “Meminjam kesempatan kali ini, saya akan mengunjungi bibi sekeluarga!”

Dave merasa kasihan melihat Yuki, dimata orang lain Yuki adalah anak orang kaya yang menjalani hidup dengan berkecukupan, hidupnya pasti sangat bahagia!

Tetapi hanya Dave yang bisa melihat, di dalam hatinya Yuki sangat mengharapkan kasih sayang keluarga, dari kecil dia sudah kehilangan ibunya sehingga hampir boleh dikatakan kehilangan kasih sayang keluarga, dia cuma hidup berdua dengan ayahnya Juan Tanaka sampai saat ini.

Mobil dengan cepat telah keluar dari Kota Surau mengarah ke jalan tol, dan saat ini di belakang mobil mereka, ada sebuah mobil sedan hitam yang sudah mengikuti mereka sejak dari Kota Surau, sama sama masuk ke jalan tol!

Dave mereka sama sekali tidak menyadari, siapapun tidak memperhatikan, karena umumnya memang banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan tol, tidak ada orang yang terlalu memperhatikan hal ini.

Dan pada saat ini, dalam kediaman Wibowo yang berada ratusan kilometer jauhnya, Askara sedang mengisap sebatang rokok, wajahnya muram!

Dia sudah kemana mana mencari dokter yang terkenal dan sudah menghabiskan banyak uang tidak berhasil juga menyembuhkan kaki Erick, bahkan para ahli dari luar negeri juga sudah diundang kemari, semuanya gagal, tulang kakinya telah remuk, tidak mungkin di sambung kembali, kecuali menggunakan tulang buatan, walaupun menggunakan tulang buatan juga tidak mungkin bisa berjalan seperti sedia kala, dia akan menjadi pincang

“Saya tidak mau menjadi pincang, saya tidak mau menjadi pincang.

Di tempat tidur, Erick terus menerus berteriak, selama ini tidak berhasil menyembuhkan kakinya, menyebabkan dia berada dalam kondisi frustasi!

Di samping tempat tidurnya, seorang wanita yang berpakaian indah sedang menghapus air matanya secara diam diam, sambil berlinang air mata dia berkata kepada Erick: “Erick, jangan cemas, kita pasti bisa menyembuhkan kakimu!”

Wanita ini adalah ibunya Erick yang bernama Dian Cangga, Keluarga Cangga juga merupakan keluarga ternama di Kota Itaka, aula silat merek

ada dimana mana, dengar kabar ayahnya Dian adalah seorang grandmaster, kemampua sangat hebat!

Ini juga merupakan alasan mengapa Keluarga Wibowo mempunyai kekuatan yang tak

Bab 298 Takut ist

terkalahkan di Kota Itaka, gabungan kekuatan dua keluarga merupakan alasan mengapa tidak ada orang yang berani mencari masalah dengan mereka di kota Itaka!

“Askara, kamu manusia brengsek tidak berguna, anakmu sudah begini, kamu masih tenang tenang saja? Sudah berapa hari ini, dimana pelakunya? Dimana?”

Dian Cangga marah kepada Askaral

Muka Askara hijau membesi, tetapi tidak berani melepaskan sepatah katapun, jangan dilihat penampilannya diluar begitu sok pamer, begitu sampai di rumah dia berubah dari seekor harimau menjadi seekor kucing, siapa suruh kemampuannya tidak sebanding dengan adik iparnya, adik iparnya adalah seorang yang beringas dengan sikap meledak ledak, kemampuannya lebih hebat dari dirinya!

“Kalau kamu tidak sanggup mengatasi masalah ini, bilang, saya akan menyuruh Delfin langsung berangkat ke Kota Surau menangkap keparat itu, lihatlah tampangmu yang tidak berguna itu!”

Delfin yang disinggung Dian adalah paman Erick, tidak ada orang yang tidak kenal namanya di Kota Itaka, dia dijuluki sebagai Salah Satu Bos dari Kota Itaka!

Pada saat inilah, ponsel Askara berdering, setelah diterima terdengar anak buahnya memberikan laporan: “Tuan, cecunguk yang bernama Dave itu telah keluar kota, sekarang berada di jalan tol menuju ke Kota Namae, di dalam mobil selain dia hanya ada Yuki Tanaka dan Yansen!”

Mata Askara langsung bersinar–sinar mendengarnya, dengan menggertakkan gigi dia berkata: “Bagus sekali, lekas turun tangan, tabrak mobil mereka, bawa dia kesini baik hidup maupun mati!”

Barusan dia dimarahi istrinya, dalam hatinya penuh dengan emosi, akhirnya dia dapat melampiaskan emosinya!

Bab 299 Kecelakaan Mobil

Diatas jalan tol, Yansen berkonsentrasi mengemudi mobil!

Dave dan Yuki sedang bercanda di barisan belakang, Yansen yang mengemudi hanya bisa gigit jari!

Pada saat inilah, sebuah mobil sedan berwarna hitam tiba tiba tancap gas dan melewati mobil mereka, sekarang berada di depan mobil mereka!

Mobil sedan hitam ini mulai menginjak rem untuk mengurangi kecepatan!

Yansen melihat keadaan sudah hampir menabrak mobil depan, dengan cepat menginjak rem!

Terjadi gesekan yang hebat antara ban mobil dengan jalan raya, bau gosong dari karet yang terbakar samar samar tercium sampai di dalam mobil!

Mobil itu akhirnya berhenti, Yansen tiba tiba mengubah arah, siap siap melewati mobil di depan. dan lanjutkan perjalanan!

Saat ini Yansen telah merasakan mara bahaya mengancam!

“Ahhh…”

Karena mengerem secara tiba tiba, menyebabkan tubuh Yuki terjerembab ke depan dan dia berteriak sejenak.

“Tuan Dave dan Nona Yuki, pasang tali pengaman mobil!”

Saat ini air muka Yansen berubah menjadi serius.

Dave juga sudah merasa ada yang tidak beres, langsung memasang tali pengaman ke tubuh Yuki.

Setelah melewati mobil hitam tadi, Yansen langsung tancap gas.

Sedangkan mobil hitam di belakang mengikutinya dengan ketat, kelihatan sudah hampir mendekati mobil mereka!

BANG……..

Terdengar suara tabrakan yang keras, tiba tiba mobil mereka tercampak ke depan, bumper di belakang mobil mereka telah ditabrak sampai melekuk ke dalam, untung sekali Yuki sudah memakai tali pengaman, kalau tidak mungkin tadi dia juga sudah ikut tercampak keluar!

Yansen menginjak gas sampai kandas, mobilnya mengeluarkan dentuman yang keras, langsung mengarah ke Kota Namae, sambil menarik bumper belakang yang sudah jatuh menyentuh tanah, sepanjang jalan mengeluarkan percikan api karena bergesekan dengan jalan!

“Cepat kejar, tabrak mereka sampai mati, kalau tidak Tuan tidak akan mengampuni kita!”

Pria separuh baya yang duduk di samping pengemudi itu berteriak dengan wajah penuh hawa pembunuhan!

“Dave, ini…….siapakah orang orang ini?”

Yuki bertanya dengan wajah pucat karena terkejut.

Dave menggelengkan kepalanya, dia juga tidak tahu siapa mereka, tetapi dia menduga kemungkinan besar adalah orang dari Keluarga Wibowo!

Yansen berkonsentrasi penuh mengemudi mobil, keningnya penuh dengan keringat dingin!

Dengan kecepatan seperti ini, jika sedikit saja teledor maka akan berakibat fatal!

“Yansen, agak di depan sana yang ada belokan kamu kurangi kecepatan, saya mau melihat siapa sebenarnya mereka!”

Terlintas hawa nafsu membunuh di mata Dave.

“Tuan Dave, ini sangat berbahaya!”

Yansen menatap Dave dengan terkejut melalui kaca mobil.

Mereka sedang berada di atas jalan tol, dengan kecepatan yang begitu tinggi, jika Dave turun dari mobil maka mobil di belakangnya pasti akan menabraknya!

“Saya suruh kamu kurangi kecepatan, maka lakukan saja…..”

Dalam mati Dave terlintas rasa resah!

Yansen tidak berani buka mulut lagi, di tempat yang ada belokan, dia melambatkan mobilnya!

Dave membuka pintu mobil, melepaskan tali pengaman dan melompat turun dari mobil!

Yuki menarik tangan Dave: “Dave, kamu harus bertindak hati hati!”

Dave menganggukkan kepala, dia melompat turun dari mobil dan bersalto beberapa kali di tanah baru berdiri tegak!

Sedangkan Yansen tidak menghentikan mobilnya, dia hanya mengurangi kecepatan, sepasang matanya mengawasi ketat situasi di belakang melalui kaca spion!

Yuki juga berpaling ke belakang mengawasi Dave melalui kaca jendela belakang, kedua tangannya saling bertaut dengan ketat, telapak tangannya berkeringat, dia sedang mencemaskan Dave.

Tidak lama setelah Dave turun dari mobil, mobil hitam itu sudah menyusul sampai, melihat tiba tiba ada orang berdiri di tengah tengah jalan tol, pengemudinya secara refleks ingin menghindar, dengan kecepatan seperti ini dia sama sekali tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang sedang berada di jalan itu!

Pada saat pengemudi mobil hitam itu ragu sejenak dengan arah mobil, bayangan tubuh Dave sudah menghilang!

Tiba tiba bayangannya muncul di depan mobil, dengan sebuah tinju dia menghantar mobil yang sedang melaju kencang itu!

BANG……..

Terjadi benturan yang keras, menyebabkan mobil terpelanting di atas tanah dengan keras setelah berputar dua kali di udara.

Mobilnya ringsek, empat orang terperangkap di dalam mobil, minyak dari tangki minyak menetes keluar membanjiri tanah!

Bab 300 Ketenaran Mengikuti Prestasi

Melihat kejadian ini, Yansen terkejut dan segera menghentikan mobilnya, sedangkan Yuki juga membelalakan matanya dengan tidak percaya!

“Tolong, tolong saya…….

Empat orang yang berada di dalam mobil, hanya tinggal pria paruh baya yang duduk di samping pengemudi yang masih bernafas dan meminta tolong!

Kakinya terjepit diantara kursi sama sekali tidak bisa bergerak, melihat minyak yang terus menetes, dia mulai merasa takut!

Dave menghampiri pria paruh baya itu, lalu menyalahkan sebatang rokok!

Melihat ini, pria itu langsung membelalakan matanya, penuh rasa ketakutan, dia tahu maksud Dave menyalahkan rokok!

“Ampun, ampun…….

Pria itu dengan wajah berlumuran darah tidak henti hentinya memohon ampun kepada Dave! Dave pelan pelan berjongkok dengan dingin memandang pria itu: “Siapa yang mengutus kalian?” Pria itu tertegun, dalam pandangannya timbul keraguan, dia tidak berani mengkhianati Askara, karena keluarganya masih berada di Kota Itaka!

Melihat pria itu masih ragu ragu, Dave sama sekali tidak mengatakan apa apa, tetapi langsung bangkit dan meninggalkan tempat itu!

Melihat bayangan punggung Dave yang berjalan pergi, pria paruh baya itu menggertakkan giginya: “Kami semua adalah orang Keluarga Wibowo, Tuan Askara yang mengutus kami, saya juga dipaksa dan tidak berdaya, saya mohon Anda bisa mengampuni saya, ampuni saya…….

Pria paruh baya itu berteriak memohon ampun kepada Dave!

Dave menghentikan langkahnya, wajahnya sama sekali tidak menunjukkan gejolak apa apa, karena semua ini sudah berada dalam perkiraannya, dia sudah tahu sebelumnya pasti Askara yang melakukannya!

Setelah berhenti beberapa detik, sekali lagi Dave berjalan maju, puntung rokoknya dilemparkan ke belakang!

Puntung rokok yang masih menyala bersinggungan dengan minyak bensin di tanah, seketika berkobarlah api yang sangat besar!

Suara teriakan dan rintihan pria paruh baya itu terdengar sangat menyeramkan!

Bab 300 Keten

Dave yang mendengar teriakan dan rintihan itu hatinya sama sekali tidak bergejolak, dirinya saat ini telah berubah menjadi manusia berdarah dingin, karena dia tahu, jika memperlakukan lawanmu dengan welas asih, berarti kejam terhadap diri sendiri!

BANG…….

Terdengar suara ledakan yang menggetarkan, mobil itu telah meledak sampai hancur berkeping keping, mayat beberapa orang utusan Keluarga Wibowo juga turut terbakar sampai musnah!

“Jalan!”

Dave yang sudah naik ke mobil langsung memerintah Yansen untuk menjalankan mobilnya.

Yansen menghidupkan mesin, dan mengemudi menuju Kota Namae, sedangkan Yuki menatap Dave dengan wajah melongo!

Saat ini Dave telah menyimpan kembali niat membunuh di tubuhnya, melihat Yuki yang sedang mengawasi dirinya, dia tersenyum dan berkata: “Apakah di wajahku ada tumbuh bunga? Kamu menatap sampai sedemikian rupa!”

“Dave, kamu……kamu barusan apakah sedang kerasukan, bagaimana kamu bisa memukul mobil itu sampai terbang?”

Walaupun Yuki tahu Dave mempunyai sedikit kemampuan, tetapi dapat memukul sebuah mobil berjalan sampai terpental dengan sebuah tinju, ini sudah jauh berada di luar dugaannya.

“Kerasukan pantatmu, suamimu ini memang sangat perkasa, tunggu sampai kita menikah, kamu akan tahu dengan sendirinya!”

Dave berkata sambil tertawa kepada Yuki!

Wajah Yuki berubah menjadi merah, dia mendelikkan matanya kepada Dave: “Tidak tahu malu, siapa yang bilang akan menikah denganmu!”

Setelah melalui beberapa jam perjalanan, mobil akhirnya sampai ke Kota Namac, barusan memasuki Kota Namae sudah tercium bau tumbuhan obat yang kental, di kedua sisi jalan sedang dijemur tumbuhan obat dalam jumlah yang banyak, mungkin karena orang orang di sekitar sana sudah terbiasa mencium bau itu, mereka sama sekali tidak bereaksi, tetapi Yuki tidak tahan langsung menutup hidung sendiri dengan tangan.

“Bau apa ini, sungguh bau sekali…..”

“Ini adalah bau dari tumbuhan obat yang sedang dijemur dan dikeringkan, banyak mencium bau bauan ini dapat menguatkan dan menyehatkan tubuh!” Dave menjelaskan, tanpa disadari dia mengagumi nama besar Kota Namae yang mempunyai reputasi yang layak sebagai Kota Obat, ketenaran nama Kota Obat memang sesuai dengan prestasinya!

Hampir setiap rumah di Kota Namae menanam tumbuhan obat, lagipula disini dekat dengan pegunungan Sanur sehingga banyak orang yang naik ke gunung untuk memetik tumbuhan obat sebagai mata pencaharian!

Asalkan ada uang bahan obat yang selangka apapun, ada di kota Namae, toko obat tradisional di kedua sisi jalan di Kota Namae saling berdekatan, hampir setiap toko mempunyai koleksi mereka yang berharga!

“Yansen, sekarang cari dulu bengkel mobil, perbaiki dulu mobil ini, kalau tidak di jalanan terlalu menarik perhatian!”

Bumper belakang mobil telah lepas dan terseret di jalan, Dave merasa ini sangat menarik perhatian orang, sehingga bermaksud memperbaiki dulu sekedarnya baru melanjutkan perjalanan!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.