Bad 1263
Bad 1263
Bab 1263 Traktiran dari Nando
Tidak, saya tidak boleh membiarkan Qiara menikah dengan Nando.
Qiara tidak membiarkan Nando tinggal terlalu lama di dalam kamarnya karena khawatir orang tuanya akan salah paham, jadi mereka kemudian turun ke lantai bawah setelah mengobrol sebentar di dalam kamar. Nando juga harus menghadiri rapat di hotel.
Namun, Maggy berkata padanya dengan antusias. “Nando, ayo makan dulu sebelum kamu pergi.”
“Bu, dia harus menghadiri rapat penting,” ucap Qiara.
“Kamu harus makan bahkan jika ada rapat penting! Bagaimana kalau kita makan di restoran?” Biantara ingin mengenal calon menantunya itu lebih dekat.
“Bu, dia-”
“Baiklah, Tuan dan Nyonya Shailendra. Ayo kita pergi makan di luar. Saya yang traktir,” ucap Nando sambil tersenyum. Dia ingin pasangan itu lebih mengenal dirinya agar mereka merasa lebih nyaman dengan hubungannya dan putri mereka. Content provided by NôvelDrama.Org.
“Tidak, saya tidak akan membiarkanmu melakukannya. Biarkan kami yang mentraktirmu!” Maggy tertawa, merasa benar–benar senang.
“Tidak, saya memaksa.” Nando ingin menyenangkan pasangan itu dengan sepenuh hatinya.
Akhirnya, mereka sudah tidak memperdebatkan siapa yang harus membayar dan membiarkan Nando mentraktir mereka.
Maggy naik ke atas dan mengetuk pintu kamar Bianca. “Bianca, kita akan makan siang di luar.”
Pintu itu lalu terbuka. Bianca muncul dengan wajah sedih dan dia mengakui kesalahannya. “Bu, saya sedang tidak berselera makan. Saya terus menyalahkan diri saya sendiri karena sudah memfitnah Bu Anika. Saya benar–benar merasa bersalah padanya.”
Bianca tidak mau membungkuk pada Anika untuk meminta maaf padanya, namun dia bisa melakukan apa pun di depan ibunya jika itu tentang berpura–pura menjadi anak yang baik.
Melihat Bianca yang mengakui kesalahannya, Maggy hanya bisa menenangkannya. “Itu sudah cukup. Saat orang membuat kesalahan, selama mereka bisa mengakui kesalahan mereka dan memperbaikinya, maka itu tidak apa–apa.”
“Bu, saya tidak ingin pergi.” Bianca tidak akan membiarkan Qiara terus mengejeknya saat makan nanti./
“Oke. Kami akan segera kembali setelah Nando mentraktir kami makan,” ucap Maggy.
Bianca sejenak terkejut sebelum dia buru–buru bertanya, “Bu, apa maksudmu? Siapa yang akan mentraktir kita makan?”
“Nando. Kenapa?” Maggy terkejut melihat reaksi Bianca.
“Bu, saya merasa lapar sekarang. Saya akan pergi bersama kalian. Saya akan kelaparan jika menunggu kalian pulang.” Bianca segera memegang perutnya dan berkata, “Saya juga belum makan dari pagi.”
“Kalau begitu, kenapa kamu tadi bilang tidak mau pergi?”
“Saya akan pergi. Tunggu saya; saya akan langsung ke bawah.” Setelah mengatakan itu, Bianca menutup pintu kamarnya dan bergegas menuju lemari bajunya untuk memilih pakaian yang paling
disukainya. Dia lalu buru–buru mengganti pakaiannya dan bercermin untuk memperbaiki riasannya. Tidak ada alasan baginya untuk menolak traktiran Nando.
Dia tidak hanya pergi ke sana begitu saja, namun dia juga memakai riasan dan dandanan yang cantik.
Di lantai bawah, Qiara menjadi tidak sabaran dan menatap orang tuanya. “Ibu,/Ayah, kenapa tidak. kalian saja yang menemani Bianca makan? Saya akan makan bersama Nando/
Sejauh yang Qiara kenal, Bianca tidak kunjung turun ke bawah setelah begitu lama karena dia‘ sibuk berdandan untuk bersandiwara di depan Nando.
“Astaga, ada apa dengan Bianca? Bukankah dia bilang dia akan segera turun? Ini sudah lebih dari sepuluh menit.” Maggy juga merasa pasrah.
Bianca akhirnya turun saat semua orang tengah menunggunya. Dia merasa sangat bersemangat sekarang meskipun dirinya baru saja menerima kritikan tadi.
“Saya benar–benar minta maaf karena sudah membuat kalian menunggu.” Melihat semua orang sedang menunggunya, Bianca segera meminta maaf dengan nada lembut.
“Tidak apa–apa. ayo! Nando nanti akan menghadiri rapat,” ucap Biantara, dan Bianca. segera menatap Nando, “Maafkan saya, Nando.”
Karena Bianca tidak memanggil Nando dengan sebutan tuan muda lagi, Qiara merasa tidak senang mendengarnya.
Kenapa dia melakukan itu?!
Qiara masuk ke dalam mobil sports Nando, sementara Bianca hanya bisa menaiki mobil ayahnya, membuatnya merasa sangat cemburu. Mobil sports Nando sangat bagus, dan dia juga ingin
menaikinya,
Mereka tiba di sebuah restoran mewah. Mereka lalu naik ke lantai atas dan memasuki sebuah ruangan pribadi, yang sudah Nando pesan lebih dulu.